LAMPUNG UTARA, iNewsWayKanan.id - Perihal sebuah SMP yang rusak parah mengakibatkan sepinya peminat para siswa untuk bersekolah disana, karena bangunan sarana prasarana Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 02 di Desa Papan Rejo, Kecamatan Abung Timur, Lampung Utara (Lampura).
Keadaan sarana dan prasarana tersebut menjadi faktor utama minimnya murid yang menimba ilmu disana, akhirnya mendapat respon Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat, Kamis 15 September 2022.
Meskipun Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Lampura menyatakan SMPN 02 sulit mendapatkan bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), namun mereka berjanji bakal mencarikan solusi sesuai harapan masyarakat dan dewan guru.
Seperti yang dikatakan Yudhi Bachtiar, Kepala Bidang (Kabid) SMP Disdikbud Lampura saat dijumpai wartawan diruang kerjanya pada Rabu, 14 September, 2022 siang.
"Biaya perbaikan itukan membutuhkan biaya yang tidak sedikit, kalau untuk mendapatkan dari sumber APBN tentu saja sekolah tidak akan pernah bisa mendapatkan, karena persyaratannya sudah jelas, dengan siswa yang hanya 20 orang maka sulit mendapatkan bantuan APBN," katanya.
Oleh karena itu, rencananya Disdikbud bakal merealisasikan bantuan kepada SMPN 02 Abung Timur melalui dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Lampura.
"Nanti kita akan melihat ketersediaan anggaran APBD tahun 2023, mungkin ada pergeseran anggaran berdasarkan skala prioritas untuk memperbaiki sekolah itu. Kalau APBD tidak mampu, maka kita akan mencarikan dari kerjasama pihak swasta melalui dana CSR perusahaan," ujar Yudhi.
Meski demikian, Yudhi Bachtiar yang baru menjabat sebagai Kabid SMP selama sepekan ini optimis Disdikbud mampu merenofasi dan mengembangkan sekolah tersebut. Maka dari itu ia juga berencana akan berkoordinasi kepada Kementerian Pendidikan terkait nasib SMPN 02 Abung Timur.
"Untuk itu kita nanti akan merekomendasikan ke kementerian agar operasional sekolahnya dapat terpenuhi, minimal seperti tahun-tahun sebelumnya," tambahnya.
Bahkan Yudhi mengakui kondisi sekolah yang bobrok rusak parah ini tidak lagi layak digunakan, sehingga menjadi penyebab masyarakat setempat enggan menitipkan anaknya bersekolah disana.
"Untuk sarana prasarananya tentu saja orang tua mana yang mau menyekolahkan anaknya apabila fasilitasnya kurang layak. Kami akan turun kelapangan melihat kondisinya, nanti dicatat mana saja yang membutuhkan perbaikan," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, SMPN 02 Abung Timur ini tidak memiliki murid kelas IX lantaran selama dua tahun belakangan tidak mendapatkan seorang pelajarpun. Akibatnya sekolah itu tidak melakukan kelulusan pada tahun ajaran 2021-2022 lalu, dan tahun ajaran 2022-2023 mendatang.
Editor : Yuswantoro
Artikel Terkait