WAY KANAN, iNewsWayKanan.id - Makin marak munculnya kasus kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak yang terjadi di Kabupaten Way Kanan mendapat tanggapan dari DPRD Kabupaten Way Kanan.
Ketua Komisi IV Sairul Sidiq dari Fraksi PKB sangat menyanyangkan kejadian kekerasan terhadap perempuan dan anak yang semakin marak. Sehingga ini menambah banyak angka kekerasan perempuan dan anak di Kabupaten Way Kanan.
"Tentu saja kami sangat menyanyangkan apa yang terjadi sa'at ini, dan saya juga sering melihat berita ada saja kasus pencabulan terhadap anak dikabupaten kita," ungkapnya saat memberikan Keterangan Sabtu (28/01/2023).
Sairul Sidiq mengatakan, menurutnya kasus seperti ini tidak boleh terjadi lagi, untuk itu dirinya meminta kepada pemerintah daerah untuk memikirkan kasus kekerasan anak dan perempuan yang semakin banyak terjadi.
"Jadi pemerintah daerah harus kita dorong, kita mengevaluasi dan memberi pembinaan, iya kiranya pemkab khususnya dinas terkait untuk dapat turun langsung bisa memberikan penjelasan agar meminimalisir kekerasan agar tidak terjadi lagi, apalagi kabupaten kita juga dapat perharga'an KLA itu, iya menurut saya harus seimbang," ungkapnya.
Sairul Sidiq mengatakan, pelaku perbuatan bejat seperti ini lebih didominasi pelaku yang berasal dari orang-orang terdekat, bahkan ada kasus dengan pelaku adalah keluarga sendiri.
”Untuk itu saya minta juga kepada orang tua dapat memberikan pemahaman, bimbingan dan perhatian terhadap anak dan keluarga, karena permasalahan kasus kasus seperti ini sulit diamati, sehingga ini dibututuhkan peran serta semua pihak," tuturnya.
Sementara itu ketua UPT Dinas PPA Kabupaten Way Kanan Medias Imroni mengatakan, ada sebanyak 8 kasus yang terjadi dan sudah didampingi oleh Dinas PPA pada awal tahun 2023 ini.
"Ada 8 kasus yang sudah kami dampingi pada awal tahun 2023 ini," ungkapnya.
Medias mengatakan, untuk itu ia menghimbau kepada seluruh masyarakat khusus nya way kanan untuk tidak takut dan tidak segan untuk melapor.
"Karena rata rata pelaku kekerasan ini adalah orang orang dekat, baik anggota keluarga, tetangga bahkan kekasih korban sendiri jadi takut untuk melapor," tutupnya.
Editor : Yuswantoro
Artikel Terkait