WAY KANAN,INewWayKanan.id- Dewan Pimpinan Daerah partai Demokrat provinsi lampung pada hari raya Idul Adha atau hari raya kurban 1444 hijriah 2023 ikut kurban puuhan sapi dan ratusan ekor kambing.
Kepala Bakomstrada partai Demokrat Lampung Deni Ribowo mengatakan, pada perayaan hari raya Kurban ini partai demokrat di seluruh Lampung beserta kader dan para bakal calon anggota DPRRI, DPRD Provinsi dan DPRD kabupaten Kota akan melaksanakan pemotongan hewan Kurban di masing masing kabupaten kota yang tersebar baik di kantor partai ataupun di tempat masjid setempat.
"DPD partai demokrat provinsi Lampung juga akan melakukan sholat bersama Idul Adha dibalai Krakatau, dan diikuti pemotongan sapi delapan ekor, dan puluhan kambing," ungkapnya saat dihubungi Rabu (28/06/2023).
Deni mengatakan, sementara para pengurus dan kader serta Bacaleg yang ada di daerah, masing masing melakukan penyembelihan hewan kurban pada tahun ini ditempatnya masing masing.
"Sebagaimana sejarah nabi Ibrahim yang sangat mencintai anaknya nabi Ismail hingga Allah SWT, menguji nabi Ibrahim terhadap kecintaanNya untuk dikurbankan sebagai wujud ketaatan pada perintah Allah SWT. Setiap sesuatu yang dicintai manusia dan kecintaanNya kepada sesuatu itu dapat membelenggu manusia untuk bertakwa kepada Allah SWT," tuturya
Deni mengatakan, jadi maknanya adalah jika Ismail nya nabi Ibrahim adalah anak kandungnya sendiri Ismail Ismail kita saat ini bisa berwujud jabatan kedudukan harta benda harga diri maupun professi termasuk di dalamnya mental korupsi kolusi dan nepotisme serta keserakahan menguasai manusia.
"Apa yang menjadi kiasan sebagai Ismail sesungguhnya adalah tiap sesuatu yang membuat manusia hanya memikirkan kepentingan diri sendiri dan tiap sesuatu yang dapat membutakan mata hati dan menulikan telinga manusia dari Hidayah Allah SWT," jelasnya.
Deni melanjutkan, kiranya apa dan siapa pun Ismail Ismail itu maka harus dikorbankan di bumi yang Pana ini sebagai bukti ke imanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Inilah sejatinya makna terpenting Idul Qurban yakni tumbuhnya sikap kesediaan berkorban dalam konteks sosial yang lebih luas yakni kapan dan di mana pun kita berada rela memberikan pengorbanan yang tulus demi permaslahatan umat.
"Dengan demikian ibadah Qurban adalah semangat pembebasan manusia dari sifat sifat yang melekat sebagai potensi anti sosial. Sifat anti sosial yang paling berbahaya dan dapat menghancurkan sendi sendi kehidupan Berbangsa dan bernegara adalah nafsu serakah yang melahirkan perilaku yang tidak baik," tutupnya
Editor : Yuswantoro
Artikel Terkait
