OKU TIMUR, iNewsWayKanan.id - Cuaca panas saat ini belum dapat kita pastikan sampai kapan berakhir, seperti halnya giat Mapolsek Madang Suku 1 (satu) dalam mengemban amanah Kapolda Sumatera Selatan, terkait kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang berdampak bagi semua elemen dan lapisan mahluk hidup, agar selalu waspada dan mengimbau tidak membakar lahan dan hutan.
Giat Ground Check titik Hotspot yang terpantau oleh Aplikasi Stop Karhutla Polda Sumsel diantaranya di Desa Tebing Sari Kecamatan Madang Suku 1 (satu), Kabupaten OKU Timur dengan titik Koordinat :https://maps.google.com/maps?q=-4.0013394,104.580406&z=17&hl=id dan titik koodinat https://maps.google.com/maps?q=-4.0013394,104.580406&z=17&hl=id. (16/09/2023).
Dalam pengecekan hari ini dipimpin oleh Kapolsek Madang Suku 1 (satu) AKP Hisanul Baroyah Syahputra di dampingi anggotanya yaitu Bripka Arif Budiman, Bripka Bobi Juand,Bripda Heri Hidayat, anggota TNI Koramil Buay Madang Serda Rahmad, perangkat Desa Tebing Sari, warga masyarakat Peduli Api Desa Tebing Sari.
Kapolsek MDS 1(satu) AKP Hisanul Baroyah Syahputra mengungkapkan lahan yang diduga terbakar itu masuk dalam wilayah Desa Tebing Sari berbatasan dengan Desa Jaya Bakti, adapun lahan dengan Medan dataran tinggi (belukar) luas lahan di perkirakan 2 (dua) Hektar.
Dari hasil yang dihimpun media WaykananiNews.id disaat anggota Mapolsek MDS 1 melakukan pengecekan lahan yang diduga terbakar sudah dalam keadaan padam, atas terjadinya peristiwa hari ini anggota mapolsek MDS 1 (satu) dan TNI di bantu warga memasang garis polisi di tempat titik yang terpantau Hotspot dan akan melakukan penyidikan lebih lanjut.
Saat setelah kejadian diatas reporter WayKananiNews.id langsung mengkonfirmasi AKP Hisanul Baroyah Syahputra mengatakan bahwa cuaca yang panas saat ini belum dapat dipastikan sampai kapan berakhir.
"Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat, agar dapat menyelesaikan Karhutla ini dengan ihklas, apabila setiap ada titik api yang timbul harus kita turun bersama-sama. agar segera api bisa kita padamkan," katanya.
"Jangan ada lagi masyarakat yang berada di wilayah Hukum Mapolsek Madang Suku 1 (satu) yang membuka lahan dengan cara membakar, tahun ini kita memasuki musim kemarau yang panjang belum tau semua ini kapan berakhirnya," tambahnya.
"Dampak dari Karhutla sangat lah besar salah satunya terjadinya polusi udara yang akan menggangu pernapasan kita, sumur kering flora fauna mati dan saat ini kadar udara kita sangat jelek yang bisa membahayakan bagi kehidupan kita," ujarnya.
"Maka dari itu kemarin kita Sholat Istisqo dan berdoa kepada Allah SWT agar segera diturunkan Hujan untuk membasahi bumi ini khususnya kabupaten OKU Timur dan kebakaran hutan dan lahan segera hilang," pungkasnya.
Editor : Yuswantoro
Artikel Terkait