WAY KANAN INewWayKanan.id, Berkah momen jelang hari raya Lebaran Idul Adha omset para pelaku pembuat Kopkop (Alat pembuatan Kue Khas Lampung) meningkat. Meningkat nya jumlah pembeli yang memesan berkali-kali lipat ini tidak tidak seperti hari hari biasanya. Yang biasa nya pemesan untuk membeli terkadang seminggu hanya sampai 10 kopkop saja dan jelang hari raya idul adha ini pemesan atau pembeli bisa sampai 200 kopkop nya.
"Allhamdulilah bang pesanan Kopkop untuk buat kue meningkat, kalau hari hari biasa gak kayak gini sedikit yang mesan, kalau jelang hari raya iya pasti banyak yang mesan, seperti hari raya idul fitri dan hari raya idul adha," ujar Eliya warga Kampung Banjar Masin saat dimintai keterangan dirumah nya saat pembuatan kopkop, Selasa (04/06/2024).
Eliya mengatakan, Kopkop atau alat pembuat kue ini terbuat dari tanah liat yang dicetak dan dikeringkan dengan cara dibakar. Biasanya alat kopkop ini digunakan untuk membuat kue seperti Legit, Bolu dan lain-lain.
"Kopkop ini dibuat nya dari tanah liat, abis kita cetak kita bakar ditunggu, abis itu kita jemur, seperti buat batu bata sama genteng lah, itu gunanya buat bikin kue, kalau hajatan hajatan orang Lampung biasa nya pakek Kopkop ini, kalau buat kue rasanya beda aja kalau di kopkop," jelasnya.
Eliya mengatakan, mereka biasa menjual kopkop ini dengan harga 6 ribu sampai 7 ribu per'kopkop nya. dan untuk pemesanan banyak akan mendapatkan diskon dari setiap pemesannya.
"Ditengah era moderan kayak sekarang ini kopkop ini jarang digunain,sekarang kan banyak yang pakek open open gitu, jadi jumlah yang terjual dalam setiap hari nya gak menentu, kadang malahan tidak ada yang memesan, jadi ini hanya untuk tambahan saja buat makan, padahal jika ini jika diseriuskan jika banyak pemesanan dari luar daerah kayak gitu kan dapat bantu juga, buat usaha ekonomi kreatif gitu kan," ujarnya.
Eliya mengatakan tetap bersyukur dengan apa yang didapat untuk sekarang ini untuk kebutuhan keluarga sehari hari. Ia pun mengharapkan juga untuk Pemerintah Daerah untuk ikut juga terlibat dalam usaha usaha ekonomi kreatif yang ada di masyarakat.
"Kalau sekarang ini bersyukur saja yang didapat, tapi kami harap juga pemerintah ini terlibat juga, membantu, menjembatani kami pelaku pelaku usaha yang dibawah seperti kami ini, jangan hanya yang dibina dibina pelaku usaha yang sudah jadi dan nampak saja, agar kami dibawah ini ikut juga merasakan apa itu arti program program yang ada," tutupnya.
Editor : Yuswantoro
Artikel Terkait
