Gas LPG 3 Kg Masih Langka di Way Kanan, Pangkalan Buka Suara

A. Natalis Sapta Aji
Gas Elpiji masih langka di Waykanan, ternyata kuota pangkalan dibatasi, (Foto: Aji)

Waykanan, iNewsWaykanan.id - Anggota DPDR Way Kanan Fraksi PAN Adi Wijaya mengatakan Gas 3 Kg ini selalu jadi persoalan yang tak kunjung terselesaikan, dimana rakyat kecil selalu jadi korban. "Semenjak diberlakukan aturan bahwa agen hanya diperbolehkan mendistribusikan 10% dari jumlah gas yang dimiliki ke pangkalan, kelangkaan dan kenaikan harga terjadi secara ugal-ugalan, bahkan kenaikan di warung-warung lebih dari 100% dari harga eceran tertinggi," ungkap Adi.

Menurutnya faktor utamanya adalah ketidak pahaman bahwa gas 3kg bersubsidi hanya diperuntukkan bagi yg miskin.

Jadi, harusnya agen dan pangkalan harus lebih bekerja keras untuk mensosialisasikan peruntukan gas tersebut, bukan malah mengambil kesempatan menjual dengan harga ugal-ugalan demi keuntungan pribadi tdk memikirkan dampak terhadap rakyat, lanjutnya.

Dirinya juga akan melakukan sidak di lapangan agar bisa menjadi atensi dalam rapat di gedung DPRD. "Kita akan lakukan sidak di lapangan agar ini jadi atensi dan pembahasan bersama nanti di DPRD," tutupnya.

Dilain pihak, Agen gas PT Syafira Jaya Prima melalui Pangkalan Gas Hartono yang berada di Kampung Umpu Bhakti, Kecamatan Blambangan Umpu Kabupaten Way Kanan mengatakan kelangkaan bukan karena panik Buying seperti yang diberitakan sebelumnya, melainkan kuota yang sangat terbatas.

"Kita diberi kuota 400 tabung setiap minggu, sedangkan untuk masyarakat Umpu Bhakti saja kurang," ujarnya.

Hartono membeberkan, jatah 400 tabung tersebut dibagi menjadi 3 hari, yaitu Selasa 100 tabung, Rabu 100 tabung dan Kamis 200 tabung.

"Kita sudah nggak ngirim lagi ke warung-warung, tapi dalam hari-hari datangnya gas, kita buka penukaran tabung mulai jam 07.00WIB," tambahnya.

Lebih lanjut, dirinya mengungkapkan, warga yang ingin mengantri untuk menukarkan tabung gas melon tersebut sudah mulai berdatangan sejak jam 5 usai waktu sholat subuh.

"Meskipun warga datang sejak subuh, ya tetap kita buka mulai jam 7 pagi, itupun sekitar 30 menit sudah habis, dan sebagian warga harus pulang gigit jari karena tidak kebagian gas," pungkasnya.

Mengenai harga, dirinya menyatakan harga tetap sesuai dengan harga ecer tertinggi (HET) sebesar 21.000 rupiah.

Editor : A. Natalis Sapta Aji

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network