JAKARTA, iNewsWayKanan.id - Gelombang kedatangan pertama jamaah haji Indonesia akan terjadi pada pekan depan. Jamaah haji berjumlah 221.000 orang diharapkan dapat mengubah kehidupan sosial kemasyarakatan yang dilanda krisis moral.
“Salah satu tanda haji mabrur adalah perubahan dari prilaku dan ucapan yang menjadi lebih baik. Haji harus membawa pengaruh besar dalam peradaban bangsa Indonesia yang sedang dilanda krisis moral,” papar Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso.
Indonesia mengalami kemunduran besar pascareformasi yang ditandai meningkatnya korupsi, praktik nepotisme, dan kolusi. Pemerintah Presiden Prabowo banyak mengungkap praktek KKN tersebut, yang nilainya mencapai ratusan triliun, “Angka-angka pengungkapan korupsi hari ini, tidak pernah terbayangkan sebelumnya yang mencapai ratusan triliun,” keluhnya.
Para haji yang akan datang, di dalamnya terdapat banyak tokoh, pejabat negara, birokrat, Aparatur Sipil Negara (ASN), wiraswastawan, karyawan dan berbagai profesi dari berbagai wilayah Indonesia. Kembalinya mereka ke tanah air dengan peningkatan iman dan takwa, diharapkan dapat menebar kebaikan di tengah masyarakat.
“Para haji yang mabrur dengan perubahan karakter dan peningkatan ketakwaan tentunya dapat mengarahkan dan membina masyarakat di lingkungan sekitarnya. Mereka yang berasal dari berbagai wilayah Indonesia menjadi daya dorong perbaikan masyarakat di sekitarnya,” harap KH Chriswanto Santoso.
Menyitir salah satu Tri Sukses Haji Badan Penyelenggara Haji (BPH) RI, yakni sukses peradaban dan keadaban. “Sukses peradaban itu dari sisi kebangsaan dan kenegaraan, sedangkan keadaban, yakni menjaga kualitas kebangsaan kita, memperkuat nasionalisme, sehingga tercipta peradaban Indonesia yang semakin kuat,” ujar Chriswanto.
Di sisi lain, Hari Raya Kurban menjadi pengasah kepedulian sosial bangsa Indonesia. Ia pun berharap umat Islam terus belajar dari keikhlasan dan ketakwaan Nabi Ibrahim, yang dilanjutkan oleh Nabi Muhammad, “Kepedulian sosial ini mampu memunculkan kembali semangat gotong-royong yang menjadi jiwa bangsa Indonesia,” paparnya.
Menurut KH Chriswanto, umat Islam di Indonesia dan jutaan warga LDII merayakan keberhasilan pelaksanaan kurban pada Idul Adha tahun ini, “Kami para pengurus LDII di seluruh tanah air, menyatakan rasa syukur dan bangga atas partisipasi warga LDII dalam melaksanakan kurban, ” kata KH Chriswanto.
“Kami sangat bersyukur atas keberhasilan pelaksanaan kurban tahun ini, yang merupakan bukti keimanan dan ketaatan umat Islam dan warga LDII kepada Allah SWT,” ujarnya.
Dari data media, kurban warga LDII terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2022 jumlah kurban warga LDII mencapai 42.646 ekor. Selanjutnya pada 2023 mencapai 47.341 ekor dan pada 2024 mencapai 50.460 ekor.
“Untuk tahun 2025 ini LDII menyiapkan lebih dari 4.317 lokasi salat Idul Adha di seluruh Indonesia. Data hewan kurban 2025, total sebanyak 55.952 ekor. Dengan rincian 28.096 ekor sapi, 21 ekor kerbau dan 27.835 ekor kambing. Berarti naik 10,8% dibanding tahun 2024,” pungkasnya.
KH Chriswanto mengajak warga LDII untuk meningkatkan partisipasi dalam kurban pada tahun depan. “Kami berharap tahun depan, partisipasi warga LDII dalam berkurban terus meningkat dan lebih banyak lagi. Karena kurban menunjukkan ketakwaan dan keikhlasan sekaligus berdimensi sosial untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ajaknya.
LDII berharap pelaksanaan kurban tahun ini berimbas positif bagi masyarakat lainnya, untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
“Kami berharap pelaksanaan kurban tahun ini dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat lainnya untuk melaksanakan kurban dengan lebih ikhlas dan lebih luas,” pungkasnya.
Editor : Yuswantoro
Artikel Terkait