Menurut Mbah Mijan, yang salah di sini adalah penonton yang masih mempertanyakan itu konten beneran atau palsu belakang. "Yang salah itu penontonnya. Masih mempertanyakan itu benar atau palsu," katanya.
"Masih banyak, lho, orang-orang yang percaya dikasih konten ngelus kaki kuntilanak atau konten diperkosa genderuwo," lanjut dia.
Konten kreator, kata Mbah Mijan, membuat tayangan pada umumnya sesuai permintaan penontonnya. Dari sana harusnya netizen paham bagaimana kemudian konten-konten semacam itu lahir di Youtube.
"Kalau ditanya jadi boleh bikin konten kayak gitu? Ya, sah sah saja. Sebab, faktanya masih banyak yang nonton," tambahnya
"Jadi, kalau kalian bilang konten kreatornya membodohi masyarakat Indonesia, ya, salah. Tiara Kartika menipu banyak orang, ya, salah, karena itu semua konten," ungkap Mbah Mijan.
Editor : Yuswantoro