JAKARTA, iNewsWaykanan.id - Pengamat Kebijakan Publik, Trubus Rahadiansyah menilai, kunjungan Presiden Jokowi ke Lampung menunjukkan bahwa implementasi pembangunan infrastruktur jalan di provinisi Lampung tidak berjalan optimal.
Ia memandang, ada dua hal yang menyebabkan tidak optimalnya implementasi pembangunan infrastruktur tersebut.
Pertama, anggarannya tidak ada atau kurang diprioritaskan, dan kedua kurangnya perhatian dari kepala daerah maupun pengawasan dari anggota legislatif dalam hal ini Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
"Artinya para elitenya juga cuek, tidak punya sense of crisis," kata dia saat dihubungi wartawan, Jumat.
Ia juga mengkritisi terkait alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja daerah (APBD). Di mana, untuk alokasi anggaran pembangunan inftrastruktur jalan, disebutnya jauh lebih rendah dibandingkan anggaran belanja pegawai.
"Artinya tidak ada prioritas pembangunan jalan di situ," jelasnya.
Trubus mengatakan, dengan adanya kunjungan Presiden Jokowi ke Provinsi Lampung, dapat mendorong kepala daerah untuk berbenah memajukan daerahnya, terutama pembangunan infrastruktur jalan yang menjadi perhatian masyarakat Lampung.
"Jadi anggaran itu skala prioritasnya untuk infrastruktur jalan. Jangan habis untuk gaji pegawai, karena itu bisa dipangkas," pungkasnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi bersama rombongan melintasi jalan-jalan rusak di Lampung pada Jumat (5/5/2023) siang. Salah satunya yang dilintasi adalah Jalan Terusan Ryacudu, Kabupaten Lampung Selatan.
Berdasarkan dokumentasi yang diterima redaksi dari Biro Pers Sekretariat Presiden (Setpres), jalan yang dilewati Presiden beserta rombongan terlihat sangat rusak. Bahkan, aspal jalan tampak berlubang hingga dipenuhi genangan.
Akibatnya, mobil sedan yang ditumpangi Presiden Jokowi harus berjalan sangat pelan agar tidak terperosok ke dalam lubang-lubang jalan.
Tampak pula personel keamanan yang mengendarai sepeda motor melaju pelan di depan dan belakang mobil Presiden.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta