get app
inews
Aa Read Next : Lapas Way Kanan Bersama Puskesmas Negeri Baru Gelar Penyuluhan Kesehatan Bagi Warga Binaan

Pilu ! Keluarga Miskin di Way Kanan Tinggal di Gubuk Reot Nyaris Roboh, Butuh Perhatian Pemerintah

Selasa, 01 Agustus 2023 | 12:29 WIB
header img
Kisah Keluarga Miskin di Way Kanan, Tinggal di Gubuk Reot Nyaris Rubuh, Butuh Perhatian Pemerintah, Foto: Tri Rahman.

WAY KANAN, iNewsWayKanan.id - Kisah memilukan datang dari satu keluarga miskin tinggal di gubuk reot di Desa Banjar Negara Kecamatan Baradatu Kabupaten Way Kanan, Lampung. Hidup mereka sangat memprihatinkan dan butuh perhatian dari pemerintah.

Pasangan suami istri Surnawi (47) tahun dan Rusmiati (44) tahun dengan lima orang anaknya yang tinggal di gubuk reot yang sudah miring yang harus diganjal dengan kayu yang berkuranan 5 x 7 meter yang sangat butuh perhatian dari pemerintah.

Keluarga kurang mampu ini diketahui sudah lebih dari 25 tahun menetap dirumah yang dimana tanah tersebut dipinjamkan oleh saudaranya sendiri.

Kondisi rumah yang sudah reot ini sebenarnya sudah tidak layak untuk menjadi tempat tinggal tingga, dimana atap bagian dinding rumah yang sudah rapuh, jatuh dan sebagian besar atap di sisi ruang lainnya juga sudah bocor, sehingga saat hujan turun mengalami kebocoran.

Dirumah reot tersebut lah keluarga Sarnawi dan istrinya membesarkan lima anaknya, namun sayang anak anaknya harus putus sekolah semua karena keterbatasan untuk biaya.

Rusmiayati yang kerap dipanggil Yati ini menuturkan awalnya ia dan suamianya beserta anaknya tinggal di Talang Paris, Bukit Kemuning, Lampung Utara, namun karena ada suatu hal ia dan keluarganya harus pindah.

"Kalau tinggal disini udah hampir 25 tahun mas, dulu sebelum tinggal disini tinggal ditalang paris, disini juga numpang tanah nya punya saudara, iya boleh nempatin bangunannya," ucapnya Selasa (01/08/2023).

Rusmiayati mengatakan, pekerjaan sehari hari suaminya sebagai penanak gula aren dan buruh upah paruh waktu.

"Kerja'an setiap hari buat gula aren itu mas iya itulah buat kebutuhan sehari hari buat keluarga, kadang saya sama suami juga sering ngambil upahan paruh waktu mas bila ada tetangga butuh tenaga untuk kerja kerja harian," ungkanya.

Rusmiayati bercerita ia harus mengalami pil pahit dimana ia harus kehilangan anak buntut nya karena hanyut disungai beberapa tahun yang lalu.

"Sebenarnya anak saya ada 6 mas tapi yang terakahir sudah almarhum, sampai sekarang jika masih mengingat masih terasa cukup sedih mas," ucapnya sambil meneteskan air mata.

Rusmiayati pun berharap selalu diberikan kesehatan dan kemudahan untuk keluarganya meskipun cobaan selalu ada.

"Yang penting sekarang ini sehat mas, kalau sehat insa'allah nyari rezeki bisa, kalau untuk bantuan dikasih syukur kalau tidak iya tidak apa berarti belum rezekinya, karena rezeki bisa datang dari mana saja," tutupnya.

Editor : Yuswantoro

Follow Berita iNews Waykanan di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut