WAYKANAN, iNewsWayKanan.id -Cerita mbah Sriyanah warga Way Kanan yang berusia 105 tahun saat menempuh pendidikan dimasa penjajahan Belanda. Mbah Sriyanah mengaku pada masa penjajahan Belanda dulu saat bersekolah harus sembunyi sembunyi untuk menghindari para penjajah dijaman Belanda.
Mbah Sriyanah diketahui orang yang paling tua dikampung Banjar Masin, Kecamatan Baradatu, Kabupaten Way Kanan. Untuk diketahui saat ini mbah Sriyanah diusia nya yang sudah seratus tahun lebih masih dapat beraktivitas dan ingatan nya pun masih sangat kuat sekali. Mbah Sriyanah diketahui memiliki 5 orang anak, 8 cucu dan 3 cicit.
Mbah Sriyanah pun bercerita dirinya masih saat ingat sekali, pada zaman itu dirinya saat masih Sekolah Rakyat (SR) sangat beda jauh seperti zaman seperti sekarang ini. Dulu saat dirinya masih sekolah rakyat (SR) untuk sekolah saja harus sembunyi sembunyi menghindari para penjajah.
"Kalau dulu itu mau sekolah aja nyumput" pak, kalau gak nyumput kita akan ditahan dan disuruh pulang," ceritanya saat dikunjungi oleh INewsWayKanan.id. dikediaman nya Rabu (14/08/2024).
Mbah Sriyanah pun kembali bercerita, saat ia sekolah di (SR) Itu masih pada jaman pak Sukarno. dan mbah Sriyanah cerita pada zaman itu juga untuk makan juga harus bersembunyi sembunyi juga.
"Mau makan aja waktu itu susah, kita juga harus nyumput - nyumput jangan sampai dilihat penjajah," ucapnya.
Diusia nya yang sudah tua seperti ini hanya bisa memanjatkan do'a do'a agar panjang umur dan selalu diberikan kesehatan.
"Kalau mbah ini saat cuman pengen sehat terus saja, dan kalau bisa mbah ini mau alat bantu untuk dengar itu saja, karena mbah ini cuman itu kalau denger komunikasi susah, dan mbah juga do'a selalu dikasih kebahagiaan sampai akhir menutup mata. Mbah juga mau mengingatkan, jangan lupa dan harus ingat kita bisa sampai seperti sekarang ini berkat para pejuang pejuang pahlawan jaman dulu," pungkasnya.
Editor : Yuswantoro