Pria di Way Kanan Diduga Modus Pinjam Sertifikat Tanah Kebun 2 Hari, Ternyata Digadaikan di Rentenir

WAYKANAN, inewsWayKanan.id - Polsek Negara Batin Polres Way Kanan Polda Lampung meringkus diduga pelaku penipuan dan atau penggelapan di Kampung Purwa Negara, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan. Minggu (16/02/2025).
Tersangka inisial YP (36) berdomisili di Kampung Tanjung Way Tawar, Kecamatan Pakuan Ratu, Kabupaten Way Kanan, Provinsi Lampung.
Kapolres Way Kanan AKBP Adanan Mangopang melalui Kapolsek Iptu Lusiyanto, menjelaskan kronologis kejadian terjadi pada hari Rabu Tanggal 16 Oktober 2024 sekitar pukul 20.00 WIB, di Kampung Purwa Negara Kecamatan Negara Batin Kabupaten Way Kanan, telah terjadi tindak pidana Penipuan dan penggelapan sertifikat Tanah kebun.
Modusnya diduga pelaku datang kerumah korban dan memohon meminjan sertifikat korban dan berjanji akan mengembalikan sertifikat dalam 2 (dua) hari.
Namun, setelah 2 (dua) hari sertifikat belum dikembalikan lalu sekitar tanggal 20 November 2024 datang seorang rentenir ke rumah korban, dengan maksud untuk menagih uang sejumlah RP20 Juta rupiah dikarenakan diduga pelaku menggadaikan serifikat tersebut ke rentenir.
Jika tidak bisa mengembalikan uang yang dipinjam, sertifikat dan lahan korban akan di sita oleh lentenir tersebut. Atas kejadian tersebut pelapor melaporkan ke Polsek Negara Batin dan agar ditindak lanjuti.
Kronologis penangkapan pada hari Rabu tanggal 12 Februari 2025 sekitar pukul 15.00 WIB tim Tekab 308 Polsek Negara batin setelah mendapatkan informasi dari masyarakat, berhasil mengamankan diduga Pelaku Penipuan dan atau Penggelapan, di Karya Tiga Kecamatan Pakuan Ratu Kabupaten Way Kanan.
Selanjutnya tersangka dibawa ke Mako Polsek Negara Batin Polres Way Kanan guna dilakukan untuk penyidikan lebih lanjut.
Atas perbuatannya TSK dapat dikenai pasal 378 KUHP dan pasal 372 KUHP dengan kurungan penjara maksimal empat tahun,” jelas Kapolsek.
Editor : Yuswantoro