Ramai Kelangkaan dan Harga Diatas HET, Perwakilan Asosiasi Agen Gas LPG Sidak Pangkalan di Way Kanan

WAY KANAN, inewsWayKanan.id - Dampak viral dan ramainya kelangkaan gas Melon atau LPG 3 kilogram dan harga yang melebihi harga eceran tertinggi (HET) di Kabupaten Way Kanan, pihak pertamina menurunkan Tim Perwakilan asosiasi agen gas LPG Kabupaten setempat, untuk sidak di beberapa Pangkalan Gas, Senin (3/3/2025).
Hadir dalam sidak di Pangkalan tersebut, 7 Agen Gas LPG untuk wilayah Kabupaten Way Kanan, didampingi awak media.
Kordinator Perwakilan asosiasi Agen Gas LPG Way Kanan Wahyudi menerangkan bahwa hari ini sudah berkunjung ke beberapa pangkalan di Kabupaten setempat.
"Kami dari tim monitoring gas LPG Way Kanan, kita sidak di beberapa titik sudah kita temui, pada prinsipnya rekan rekan di Pangkalan itu, menjual sesuai HET yang berlaku, namun dikarenakan karena kegiatan rumah tangga meningkat di bulan Ramadhan, jadi semacam panik baying, mereka membeli harusnya 1 rumah tangga satu Gas, dia bisa beli 3-4 tabung, nah ini kita imbau kepada seluruh masyarakat jangan terlalu panik," ungkap Wahyudi.
Menurut Wahyudi, Kabupaten Way Kanan sudah kecukupan stok, itu tidak ada yang dikurangi, bahkan rencana diskusi dengan pertamina untuk menambah stok Gas LPG.
"Jadi ketika panik kayak begini, pembelian dengan jumlah banyak dalam satu rumah, itu akan membuat sirkulasi penjualannya jadi tidak stabil, makanya dengan itu kami menekankan dengan Pangkalan untuk tetap bertahan dengan penjualan sesuai harga HET, jika ditemukan penjualan diatas harga HET, itu akan kita berikan sangsi dari kita, " ujarnya tegas.
Perihal pengurangan kuota, Wahyudi membantah tidak ada pengurangan sama sekali, "tidak ada Pangkalan satu pun yang ada di Way Kanan kita kurangi pengiriman pada bulan ini, " katanya membantah.
Lebih lanjut Wahyudi mengatakan, HET terendah sesuai edaran Gubernur Lampung berkisar diangka Rp20 ribu, dan yang paling tinggi daerah terjauh adalah Rp23bRibu.
"Jadi harus HET berjenjang, dari Rp20, 21, 22, dan Rp23 ribu, Pangkalan Harus menjual dengan sesuai angka HET, " jelasnya.
"Rata-rata berjenjang diatas HET tersebut di warung, jadi warung beli 10 persen di pangkalan, sehingga mereka mengumpulkan itu, menjual diatas HET. "
"Kami kesulitan memonitoring untuk di warung warung, tapi sejauh ini kita sudah menghimbau Pangkalan untuk sementara tidak menjual ke warung dulu, karena ini ada kelangkaan maka harus antisipasi, yah untuk sementara, " pungkasnya.
Sementara salah seorang Ibu-ibu yang mengantri di sebuah Pangkalan di Kecamatan Banjit sangat bersyukur bahwa mereka mendapatkan harga sesuai HET di Pangkalan tersebut yaitu 21 ribu.
"Kita beli harga 21," Imbuh Ibu tersebut.
Sementara salah seorang pemilik Pangkalan di Kecamatan Baradatu bernama Wawan menyatakan bahwa penyaluran di Pangkalan mereka sangat normal.
"Kalo kita di pangkalan ya kuota itu normal, kaya hari ini kita salurkan ke masyarakat 120 ya cukup, kita jual HET harga Rp20 Ribu. Kita jual ke rumah tangga, UMKM. "
"Kita berharap ada operasi pasar tiap 2 kali seminggu di semua kampung, jadi gas ini kan banyak, terus tidak langka lagi, " tutupnya.
Dari informasi yang dihimpun, besok Selasa (4/3/2025) agen bersama pihak-pihak terkait akan melakukan sidak ke pangkalan pangkalan yang ada di Kecamatan Umpu Semenguk, Pakuan Ratu dan Kecamatan lainnya di Kabupaten Way Kanan.
Editor : Yuswantoro