get app
inews
Aa Text
Read Next : Hujan Tak Menyurutkan Warga untuk Antri Gas Melon

Hari Ini Umat Hindu Banjit Way Kanan Melaksanakan Catur Berata Penyepian

Sabtu, 29 Maret 2025 | 12:45 WIB
header img
Hari Ini Umat Hindu Banjit Way Kanan Melaksanakan Catur Berata Penyepian, (Foto: its)

WAY KANAN, inewswaykanan.id - Ribuan umat Hindu di Kecamatan Banjit, Kabupaten Way Kanan melaksanakan perayaan hari suci nyepi di Kampung Bali Shadar Utara, Sabtu (29/3/2025). 

Dalam hal ini I Gede Budi Arthana, S. Pd, MM sebagai tokoh masyarakat Hindu dan sebagai ketua Prajaniti Kabupaten Way Kanan serta ketua LPDG Lampung menerangkan bahwa pada hari ini umat hindu di seluruh Nusantara melaksanakan hari raya nyepi dengan melaksanakan catur berata penyepian.

"Catur berata penyepian yaitu amati gni yang berarti tidak menyalakan api, Amati karya atau tidak bekerja, amati lelanguan atau tidak bergembira, dan amati lelungaan atau tidak bepergian, " ungkap I Gede Budi. 

Jadi hari raya nyepi di seluruh Nusantara menurut Gede Budi adalah tidak melakukan aktivitas apapun, berdiam diri di rumah, merenung akan segala hal yang sudah di laksanakan pada tahun-tahun terakhir, dan berdoa untuk harapan kedepan lebih baik.

Hari raya nyepi tahun baru saka 1947 diawali dengan rangkaian acara melasti, yang dilaksanakan pada tanggal 26 Maret 2025, dengan mencari sumber-sumber air suci.

Acara melasti untuk mensucikan simbol-simbol keagamaan seperti pertime dan lain sebagainya, yang diikuti oleh umat Hindu di seluruh Nusantara dengan mengambil tempat yang telah ditentukan dan telah di sucikan yang dipimpin oleh para pandita dan pinandita yang sudah di sucikan dan dipilih oleh leluhur dan masyarakat. 

Selanjutnya kemarin pada tanggal 28 Maret 2025 umat Hindu melaksanakan taur agung kesange yaitu penyucian alam semesta yang pada malam harinya dilakukan arak-arakan ogoh ogoh, ogoh ogoh adalah sebuah karya seni sebagai simbol daripada sifat negatif buta kala. 

Sehingga ogoh ogoh itu sering ditampilkan dalam bentuk patung yang meneyeramkan yang mengambil dari cari Mahabharata atau Ramayana, selanjutnya diarak mengelilingi Kampung lalu dibakar, dibakar itu adalah sebuah bentuk simbolis untuk menghilangkan sifat sifat negatif dari pada bute kali di diri manusia dan alam semesta. 

"Harapan menyongsong tahun baru saka 1947, umat Hindu yang ada di Nusantara Indonesia ini dapat menemukan, kedamaian, kebahagiaan, kesehatan, kemurahan rejeki yang tetap berlandaskan kepada tri hite karane, yaitu mencapai kebahagiaan dengan menjalin tiga hubungan yang baik yaitu hubungan kepada alam semesta, hubungan sesama manusia, dan hubungan kepada Tuhan. Dengan 3 hubungan yang baik tersebut," ujarnya. 

"Mudah mudahan kebahagiaan itu baik secara lahir maupun batin dan materil dapat diwujudkan, melalui momen hari raya nyepi ini akan dapat menguatkan sifat sosial hubungan kemasyarakatan, hubungan antar manusia, hubungan manusia ke Tuhan. "

"Demikian lah rangkaian kegiatan yang diciptakan leluhur kami, untuk menjaga supaya menjaga umat Hindu di Nusantara tetap kompak, guyup dan bersama-sama untuk melakukan bhakti kepada leluhur dan Tuhan Ida Sang hyang Widhi Wasa, " pungkasnya.

Editor : Yuswantoro

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut