LONDON, iNewswaykanan.id - Peristiwa Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang pascalaga Arema FC melawan Persebaya Surabaya, Sabtu (2/10/2022) malam. Disorot oleh Media Inggris Mirror.
Tragedi Kerusuhan yang ini menewaskan 127 orang terjadi setelah Singo Edan kalah dari musuh bebuyutannya dengan skor 2-3. Seketika ratusan suporter tumpah ruah ke dalam lapangan.
Kerusuhan menjadi-jadi saat para suporter itu harus bentrok dengan pihak kepolisian yang mencoba membuyarkan kerumunan.
Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta memastikan ada 127 orang yang meninggal dunia karena kerusuhan di pertandingan. Korban tersebut berasal dari Aremania dan petugas kepolisian yang tengah bertugas.
Insiden itu menjadi highlight di media Inggris itu dengan judul “Puluhan Penggemar Sepak bola Tewas dalam Kerusuhan Massal yang Melibatkan Gas Air Mata Saat Liga Ditangguhkan”.
Mereka juga menyoroti imbas dari insiden tragis ini. Mirror mengulas langkah PT LIB yang resmi menghentikan sementara Liga 1 selama satu pekan. Tak hanya itu, hukuman PSSI yakni melarang Arema FC menggelar laga kandang hingga sisa musim juga menjadi sorotan.
Kemudian media ini juga mengutip pernyataan resmi dari banyak pihak terkait insiden ini. Mulai dari pihak Persebaya Surabaya, PSSI, hingga PT LIB. Tak ketinggalan dipaparkan juga krononlogis dari kejadian ini.
Berita yang juga tersebar di Media Sosial ini turut dikomentari para pembaca luar negeri. Termasuk salah satu komentator ESPN dari Amerika Serikat Ian Darke.
“Ini adalah berita yang sangat mengganggu,” tulis Darke di Twitter.
Banyak juga yang prihatin dengan jumlah suporter yang meninggal dunia. Terutama saat mengetahui bahwa korban juga terdiri dari perempuan dan anak-anak.
Editor : Yuswantoro
Artikel Terkait