Hingga kemudian, di akhir tahun 2021 adik tiri pelaku datang mendatangi Erwin dan menanyakan kemana ibu dan bapaknya. Kembali, Erwin menyebut kalau orangtua mereka pergi ke gunung.
Lantaran adik tiri terlihat tidak percaya pada ucapannya, pelaku Erwin kemudian mengajak Juwanda pergi ke gunung untuk memastikan keberadaan ibu dan bapaknya, namun tak ditemukan.
Begitu pulang, Erwin dan Juwanda sering bertengkar, apalagi ketika tahu kalau pelaku nekat menjual tanah milih ayah mereka tanpa diskusi terlebih dulu.Pertengkaran terus berlanjut hingga bulan Februari 2022, Erwin dan Juanda bertengkar hebat di Pasar Marga Jaya dan disaksikan oleh masyarakat.
Namun anehnya setelah itu, Juwanda dikabarkan hilang. Hingga kemudian, pada bulan Oktober 2022 didapat pengakuan Wahyu yang mengatakan kalau ia telah ikut dalam pembunuhan Juwanda. Pembunuhan itu disebutnya diotaki oleh Erwin.
Pelaku pembunuhan 5 orang satu keluarga di Way Kanan. Foto: iNewsWayKanan.id/Yuswantoro
Mayat Juwanda ditemukan sudah terkubur di kebun singkong. Melanjutkan laporan Wahyu, Polsek Negara Batin mengejar untuk menangkap pelaku pembunuhan bernama Erwin.
Pelaku utama, Erwin akhirnya diamankan di daerah Lampung Selatan. Berdasarkan pengakuan pelaku, ia juga telah melakukan pembunuhan terhadap 4 anggota keluarganya yang lain.
Keempat korban selain Juwanda ini diantaranya, kedua orangtua Zainudin dan Siti Romlah, Wawan dan satu orang anak perempuan umur 5 tahun. Semua mayat korbannya dimasukkan pelaku kedalam septic tank atau sumur lalu dicor oleh pelaku.
Saat septic tank dibongkar, kelima mayat itu berhasil diangkat dari dalam sumur, dan semuanya sudah dalam bentuk tengkorak dan tulang belulang. Hal itu lantaran mayat sudah dikubur sejak setahun silam.
Editor : Hikmatul Uyun
Artikel Terkait