Sedangkan untuk belanja kesehatan, total anggaran yang direncanakan pada APBN 2023 sebesar Rp178,7 triliun. Oleh karena pandemi Covid-19 sudah relatif dapat dikelola, kini Pemerintah berfokus pada pengeluaran kesehatan yang tidak terkait covid.
"Stunting sangat penting, tetapi pencegahan dan kuratif masalah kesehatan lainnya juga sama pentingnya. Dalam pencegahan artinya kita harus memperkuat sistem kesehatan hingga ke puskesmas dan posyandu, yang kemudian dikaitkan dengan kembalinya stunting pada anak di bawah lima tahun atau bahkan bayi yang dikandung oleh ibu, yaitu juga sangat penting,” tutur Sri Mulyani.
Dia mengungkapkan, pemerintah juga masih terus mengalokasikan anggaran yang cukup besar untuk perlindungan sosial. Hal ini terutama terkait dengan ketidakpastian harga pangan dan energi serta terus memperkuat belanja sosial, baik untuk bantuan tunai bagi yang paling membutuhkan maupun untuk Jaminan Kesehatan Nasional. Dalam hal ini, anggaran pada tahun 2023 disiapkan sebesar Rp476 triliun.
Sementara itu, pemerintah juga menyiapkan anggaran ketahanan pangan sebesar Rp104,2 triliun, anggaran ketahanan energi sebesar Rp341,3 triliun, anggaran infrastruktur Rp392,1 triliun, dan anggaran pertahanan keamanan sebesar Rp316,9 triliun.
"Semuanya untuk mendukung pembangunan ekonomi di Indonesia," ujar Sri Mulyani.
Berita ini sudah terbit di INews.id dengan judul: Belanja Pendidikan Tembus Rp600 Triliun, Sri Mulyani: Pertama Kali dalam Sejarah
Editor : Yuswantoro
Artikel Terkait