JAKARTA, iNewsWayKanan.id - Senator Lampung Bustami Zainudin memaparkan tujuh langkah jitu agar pendidikan di Indonesia berkualitas dan bermartabat.
Hal itu disampaikan Bustami saat hadir pada Peringatan Hari Ulang Tahun ke-73 Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia Persatuan Guru Republik Indonesia (IGTKI PGRI) di Monas, Jakarta (4/6/2023).
Menurut Bustami, tujuh langkah yang disebutnya merupakan cara agar IGTKI dan PGRI dapat berkontribusi untuk pendidikan berkualitas dan bermartabat.
“Pertama, konsisten untuk melakukan program kerja peningkatan kualitas guru, terutama yang dapat menjangkau guru di daerah-daerah tertinggal, terdepan dan terluar di Indonesia,” kata Bustami.
Kedua, memberikan pelatihan metode pembelajaran yang adaptif terhadap teknologi dan era digital.
Ketiga, tetap memberikan penekanan implementasi nilai-nilai Pancasila sebagai falsafah Indonesia dalam pembelajaran kepada anak didik.
Keempat, konsisten memperjuangkan peningkatan kesejahteraan guru dan hadir sebagai wadah yang memperjuangkan hak-hak para guru di Indonesia.
Kelima, selalu “belajar” akan hal-hal baru, karena guru harus menjadi sosok yang memberi inspirasi bagi anak didik.
Keenam, para pengurus IGTKI harus mampu menjadi inspirasi bagi anggotanya, sehingga mendapat kepercayaan dan dukungan sebagai wadah perjuangan para guru taman kanak-kanak di Indonesia.
“Terakhir, IGTKI bersama PGRI sebagai organisasi profesi harus mampu melakukan sinergi dan komunikasi yang intensif dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah dan organisasi profesi lainnya, untuk bersama-sama berjuang demi guru dan dunia pendidikan di Indonesia,” ujar Bustami Zainudin.
Sebagai anggota aktif PGRI, Bustami mengapresiasi peran IGTKI PGRI. Sebab, kata Bustami, mendidik generasi bangsa selalu dimulai dari membangun pondasi karakter.
“Karena bangsa yang besar, adalah bangsa yang generasi penerusnya memiliki karakter positif,” ujar Bustami.
Menurut Wakil Bupati dan Bupati Way Kanan 2005-2015 ini, pendidikan karakter yang meliputi budaya dan perilaku positif memang seharusnya dikenalkan sejak anak usia dini di Taman Kanak-Kanak (TK).
Karena di situlah anak mulai dikenalkan dengan budaya antre, sopan santun, disiplin waktu, akhlak dasar dan rasa saling mengasihi serta kebiasaan berbagi dengan sesama.
“Itulah peran luar biasa para Guru Taman Kanak-Kanak. Karena seorang guru kelas di Taman Kanak-Kanak harus bertanggungjawab untuk semua hal pada anak didiknya," ujarnya.
"Mulai mendidik, menguasai kelas, menangani masalah siswa, bahkan kadang harus rela membersihkan kotoran anak didiknya," imbuhnya.
"Sementara dirinya sendiri harus meninggalkan keluarganya di rumah. Berjam-jam berjibaku mengurusi anak-anak orang lain,” papar pria Alumni FKIP Unila dan satu satunya Senator Lampung yang bergelar Sarjana Pendidikan.
Di sisi lain, Bustami menyebut jika merujuk pada peraturan perundang-undangan, tugas dan peran guru TK atau PAUD sama dengan guru pada jalur pendidikan formal lainnya. Maka sudah selayaknya para guru TK mendapatkan status yang setara dengan guru di jenjang pendidikan lainnya.
“Sudah seharusnya perhatian pemerintah kepada para guru TK dan PAUD juga sama dengan guru-guru di tingkatan dasar dan menengah lainnya,” ingat Bustami.
Hal ini penting, sebab menurut Bustami kunci kemajuan dan kemakmuran suatu negara adalah suksesnya pendidikan dalam kualitas dan kuantitas.
Editor : Yuswantoro
Artikel Terkait