BANDAR LAMPUNG, iNewsWayKanan.id - Wakil Ketua Komite ll DPD RI Bustami Zainudin, senator Lampung untuk kesekian kalinya memfasilitasi pertemuan guna percepatan penyelesaian persoalan listrik dan jalan yang hingga kini belum bisa dirasakan oleh warga Pekon Way Haru, Way Tias, Siring Gading dan Bandar Dalam Pesisir Barat.
Pertemuan diruang Utama Balai Pemantapan Kawasan Hutan dan Tata Lingkungan (BPKHTL) Wilayah XX Bandar Lampung dihadiri oleh Kepala Balai Ibu Ani, Wakil Bupati Kabupaten Pesisir Barat Zulkoini Syarif, Kadis LH Pesisir Barat Husni Arifin, Plt. Kadis LH Lampung Timur Maida Suri, dan Ramses Manalu yang mewakili PT PLN (Persero) UID Lampung, Senin (24/7/2023).
Dalam arahannya, Senator Bustami menyampaikan beberapa hal pokok, diantaranya permasalahan beberapa desa/pekon di Lampung yang hingga kini belum merasakan adanya listrik dan jalan aspal di Desanya, juga adanya ratusan desa yang berada di kawasan hutan yang hingga kini tidak jelas status wilayahnya.
Bustami memberikan perhatian khusus dan keprihatinan yang dalam untuk Pekon Way Haru bersama 3 Pekon lain yaitu Pekon Way Tias, Siring Gading, dan Bandar Dalam yang ada di Kabupaten Pesisir Barat, dimana sekalipun pekon pekon ini sudah eksis sejak jaman Belanda, namun belum bisa menikmati arti dari Kemerdekaan RI, karena hingga hari ini menginjak HUT Kemerdekaan RI yang ke 78, listrik dan jalan aspal belum masuk ke 4 pekon ini. Betapa sulit dan beratnya beban untuk bertahan hidup terhimpit diantara Samudera Hindia dan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan.
Wakil Bupati Pesisir Barat Zulkoini Syarif, sebagai putra asli Way Haru menuturkan bahwa 4 pekon/desa yaitu Pekon Way Haru, Way Tias, Siring Gading dan Bandar Dalam yang kini masuk wilayah Kecamatan Bengkunat adalah desa adat, yang sudah ada dan eksis sejak jaman Belanda, namun ketika Indonesia Merdeka, belum banyak berubah nasib hingga kini. Masuk daerah terisolir, listrik belum masuk, jalan sangat tidak layak. Menuju pekon ini butuh 7 jam perjalanan dengan berjalan kaki dari ibukota kecamatan Bengkunat.
Mirisnya, di sekitar wilayah itu terdapat PT. Adhiniaga Kreasinusa pemegang ijin pengelolaan TNBBS dalam bentuk resort mewah nan gemerlap bernama Tambling Wildlife Nature Cobservation. PT ini adalah anak perusahaan Artha Graha Group.
Berbagai upaya dan usaha agar listrik dan jalan bisa masuk ke 4 Pekon ini sudah lama dilakukan, tapi belum juga berhasil. Terlebih ketika berbagai peraturan terus bertambah dan berganti baru, membuat upaya yang dilakukan selalu menthok, kembali ke titik nol, menjadikan harapan makin menjauh.
Zulkoini sangat berterima kasih atas inisiatif dan dukungan dari Senator Bustami Zainudin serta komitmen besar dari Kepala BPKHTL untuk membantu warga di Pekon Way Haru dan sekitar mewujudkan impiannya.
Ramses Manalu mewakili Pihak PLN dalam penjelasannya sungguh sangat menenangkan dan menggembirakan bahwa semua program listrik masuk desa menuju Indonesia Terang di provinsi Lampung berjalan dengan baik, semua on progres, tidak ada kendala yang berarti, tak terkecuali Way Haru dan pekon pekon yang lain. Agar program ini bisa segera terwujud, sangat dibutuhkan adanya sinergitas, kerjasama dan kolaborasi dari seluruh pihak terkait.
Bustami menyadari, bahwa untuk mewujudkan harapan warga di 4 Pekon ini tidaklah mudah. Tapi beliau optimis, dengan sinergitas, kerjasama dan kolaborasi serta komitmen tinggi dari seluruh pihak terkait, harapan masyarakat Pekon Way Haru dan sekitar akan segera terwujud.
"Tidak ada yang sulit, jika kita semua punya niat dan komitmen yang sama. Bukankah mereka semua yang ada di kawasan hutan adalah saudara kita semua, warga dan pemilik sah bangsa ini. Punya hak yang sama seperti halnya warga yang lain," ungkapnya.
"Dengan demikian, tidak boleh ada yang menghambat apalagi mempersulit. Mari bergandeng tangan untuk membuat semuanya menjadi lebih mudah dan lebih baik," pungkasnya.
Editor : Yuswantoro
Artikel Terkait