Anis mengungkapkan, perbuatan SHD dan VO tidak dapat ditolerir lantaran bukan hanya melanggar kode etik, namun juga mencoreng nama UIN sebagai Perguruan Tinggi keagamaan.
"Tentunya ini kan melanggar kode etik, sesuai dengan ajaran Islam juga tidak diperbolehkan. Terlebih (UIN) ini perguruan tinggi keagamaan. Jadi ini nyata-nyata tindakan asusila, tidak dapat ditolerir," pungkasnya.
Disinggung soal informasi adanya mahasiswa lain yang juga kerap dibawa oleh SHD ke rumahnya, Anis mengaku sampai saat ini pihak kampus belum mendapatkan informasi terkait hal tersebut.
Editor : Yuswantoro
Artikel Terkait