Nenek 60 Tahun Tewas Tergantung di Kandang, Sempat 7 Jam Hilang Bikin Keluarga Panik
![header img](https://img.inews.co.id/media/600/files/networks/2022/09/10/192ac_tewas.jpg)
PRINGSEWU, iNewsWayKanan.id - Wanita lanjut usia berinisial SH (60) asal Dusun Bulumanis, Pekon Bulurejo, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu, Lampung ditemukan tewas tergantung di kandang.
Menantu korban, Dwi Setiyowati menceritakan, korban terakhir kali terlihat pada pukul 10 pagi. Sebelum kejadian itu, korban masih beraktivitas seperti biasa dan tidak memperlihatkan perilaku yang mencurigakan.
Namun setelah itu, nenek 60 tahun itu tiba-tiba menghilang. Keluarga pun sontak panik dan langsung mencari korban.
"Terakhir ketemu sekitar pukul 10 pagi dan setelah itu ibu tidak kelihatan. Sewaktu dicari kesana sini juga tidak ada yang tau," ujarnya.
Lantaran sampai pukul 3 sore korban tidak juga pulang, maka saksi memberitahukan kepada suaminya dan kemudian melakukan pencarian dengan dibantu saudara dan tetangga.
Setelah 7 jam dicari kesana kemari, akhirnya pada pukul setengah 5 sore korban berhasil ditemukan oleh saksi Bero di dalam kandang ayam di belakang rumah.
nenek 60 tahun tewas tergantung di kandang, 7 jam sempat hilang dicari kesana-kemari
Kondisi nenek 60 tahun itu membuat keluarga syok, lantaran korban ditemukan dalam kondisi tergantung di kandang ayam.
Korban diduga nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.
"Yang pertama kali menemukan ibu saya itu Mbah Bero, dan setelah itu kami langsung melapor ke Polisi," jelasnya.
Terpisah Kapolsek Gadingrejo Iptu Anwar Mayer Siregar mengatakan, pasca menerima laporan kejadian tersebut, pihaknya langsung menerjunkan personel ke TKP untuk melakukan evakuasi dan olah tempat kejadian perkara.
Pada saat polisi datang, korban belum dievakuasi warga. Di TKP itu, korban diketahui gantung diri dengan menggunakan tali panjang yang diikatkan di atap kandang.
Pada saat dilakukan pemeriksaan bersama tenaga medis dari Puskesmas Wates, korban dinyatakan sudah meninggal dunia.
Ditubuh korban tidak ditemukan luka tanda bekas penganiayaan dan ditemukan ciri khas bunuh diri.
"Dari hasil pemeriksaan dugaan penyebab kematian korban murni bunuh diri" jelas Iptu Anwar Mayer kepada awak media pada Senin (12/9/22) pagi.
Menurut Kapolsek, Hal itu diperkuat dengan keterangan pihak keluarga yang menyatakan bahwa selama ini korban menderita sakit gula menahun.
Meski sudah sering berobat namun penyakitnya itu kerap kambuh dan tak kunjung sembuh.
"Sedangkan motif korban nekat mengakhiri hidup diduga depresi karena sakit yang tak kunjung sembuh," ungkapnya.
Atas kejadian itu, pihak keluarga mengaku telah menerima dan mengiklaskan serta menolak untuk dilakukan proses outopsi.
"Jenazah sudah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan," tandasnya.
Editor : Hikmatul Uyun