Pengakuan Siswa SMP di Way Kanan Dipukul dan Dipalak Kakak Kelas, Ayah Korban: Kelewatan!

WAY KANAN, INewsWayKanan.id - Cerita pilu harus dirasakan oleh seorang siswa SMP 6 Kecamatan Banjit, Kabupaten Way Kanan yang bernama Pahri Alafarizi yang menjadi korban pemalakan dan penganiyaan yang dilakukan oleh kakak kelasnya sendiri hingga ia mengalami lebam dibagian bawah kepala nya yang dipukul dengan menggunakan kayu.
Pahri Alfarizi merupakan siswa yang masih tergolong baru, dimana ia masih duduk di bangku kelas 1 dan baru saja pindah ke Way Kanan setelah ia menempuh pendidikan sekolah dasar (SD) nya di Kabupaten Lampung Utara.
Saat ditemui dikediaman nya kepada INewsWayKanan.id Pahri menceritakan awal mula kronologi yang menimpa dirinya sehingga menjadi korban kekerasan yang dilakukan oleh kakak kelasnya sendiri.
"Awal mula itu saat berada disekolah kakak kelas saya ini minta uang Rp10 ribu, dan uangnya saya langsung berikan, tapi saat pulang saya dijegat lagi dijalan, dia sama ada beberapa temannya, dia minta uang lagi, uang damai katanya, untuk beli rokok," ungkapnya saat memberikan keterangan Selasa (09/05/2023).
Fahri mengatakan, saat ia dicegat jalan pulang ia tidak sendiri, ia bersama dengan ke tiga teman nya yang merupakan teman kelasnya dsekolah dan kampung yang sama.
"Waktu dicegat jalan pulang itu, dia gak sendirian ada temennya juga, divideo yang viral itu kan yang merekam teman nya sendiri, dan dipasang sama dia distatus WA, saya juga gak sendiri, ada Angga, Deni sama Hasan, tapi yang dipukul cuman saya," ungkapnya.
Pahri pun kembali bercerita, ia dan teman nya tidak melakukan perlawanan karena mereka membawa senjata tajam, dan setelah melakukan pemukulan mereka langsung meninggalkan tempat dan pergi.
"Jadi kami berempat gak ada yang melawan, kami juga takut, dan beruntung saat dipukul saya agak nunduk jadi kepala saya gak kena yang kena bagian leher punggung yang lebam," ungkapnya.
Lanjut Pahri, setelah mengalami kejadian itu dirinya mengalami sakit dibagian punggung dan harus izin tidak masuk sekolah.
"Iya dari kemarin izin gak masuk, libur dulu," tuturnya.
Sementara itu Basri orang tua dari Pahri mengatakan, sangat menyangkan perbuatan yang dilakukan oleh kakak kelas anaknya, yang dimana harusnya sebagai kakak kelas memberikan contoh yang baik.
"Kalau ini sudah benar kelewatan, sampai sekarang saya liat video anak saya yang dipukul itu aja masih gak tega, pengakuan anak saya kan dia dari sekolah sudah dimintain duit, sudah dikasih, masih dianiaya juga," ceritanya.
Basri pun mengatakan, setelah kejadian tersebut ia telah melaporkan kepihak yang berwajib atas kejadian yang menimpa anaknya.
"Sudah saya laporkan ke Polres Way Kanan, saksi saksi juga sudah diperiksa semua, agar ini menjadi contoh kekerasan disekolah maupun diluar sekolah tidak ada lagi, karena saya berkeyakinan pasti ini bukan hal yang pertama kali yang dilakukan pelaku, harapan saya untuk proses hukum ya dilakukan sesuai hukum yang berlaku, biar jerah dan tidak timbul masalah seperti ini lagi," tuturnya.
Sebelumnya, diberitakan oleh INewsWayKanan.id seorang siswa SMP yang dipalak dan dianiaya saat pulang sekolah, Jumat (06/05/2023) lalu. penganiayaan itu dilakukan dijalan kampung Campang Lapan, Kecamatan Banjit, Kabupaten Way Kanan, dan kejadian tersebut telah dilaporkan kepihak yang berwajib.
Editor : Efan Febrianto