LAMPUNG TENGAH, iNews.id - Rangga Prayoga, ayah kandung dari dua anak yang mengadu kepada Presiden Joko Widodo, mengakui telah tega mengambil nyawa istrinya karena terluka hati.
Rangga menjelaskan bahwa pembunuhan tersebut dipicu oleh perlakuan korban yang menghina dirinya karena tidak memiliki pekerjaan. Selain itu, Rangga juga mengakui bahwa dia melihat istrinya berkomunikasi dengan pria lain melalui telepon.
"Saya merasa sangat terluka, dan saya merindukan anak-anak saya. Pada bulan Ramadhan, saya datang menemui mereka karena merindukan mereka dan ingin berpuasa bersama. Namun, saya melihat dia (korban) berbicara dengan seorang pria melalui telepon, dan dia juga menghina saya, menyebut saya sebagai beban dan tidak berguna karena tidak bekerja," ujar Rangga pada Sabtu (29/7/2023).
Akibat perkataan korban tersebut, Rangga mengakui bahwa dia berada dalam keadaan emosi yang tinggi dan akhirnya melakukan pembunuhan dengan menggunakan senjata tajam.
"Ya, saya melakukan tindakan itu dalam keadaan khilaf karena emosi," tambahnya.
Setelah melakukan kejahatan tersebut, Rangga melarikan diri ke Serang, Banten, dan mengubah identitasnya.
"Saya langsung kabur ke Serang dan menyamar karena berencana untuk mencari pekerjaan sebagai supir," ujar Rangga.
Dia juga mengakui bahwa dia sangat menyesal atas perbuatannya dan mengakui bahwa dia telah meninggalkan kedua anaknya. Rangga juga mengakui bahwa dia telah menikah lagi dengan seorang janda di Kalimantan Barat.
"Saya sangat menyesal karena tidak dapat merawat kedua anak saya. Ya, saya telah menikah lagi dengan seorang janda di sana (Kalimantan Barat)," ungkapnya.
Rangga ditangkap tanpa perlawanan oleh Polres Lampung Tengah di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, pada Rabu (26/7).
Sebelumnya, dua anak kakak-adik di Lampung Tengah menjadi viral di media sosial setelah mereka meminta bantuan dari Presiden Jokowi untuk menangkap ayah mereka yang telah membunuh ibu kandung mereka, Sutrisnawati, tujuh tahun yang lalu.
Sejak kejadian tragis itu, kedua anak tersebut, dengan inisial RPP (11) dan SANR (9), telah diasuh oleh nenek mereka, Sulastri, di sebuah gubuk kecil. "Saya merawat kedua cucu saya sebaik-baiknya sesuai kemampuan saya," kata Sulastri pada Rabu (26/7/2023).
Informasi yang diperoleh menyebutkan bahwa kasus pembunuhan itu terjadi pada tahun 2015. Saat itu, sang ayah dengan inisial RP datang untuk menginap di rumah nenek tempat kedua anak dan ibu mereka tinggal. RP dan Sutrisnawati saat itu telah bercerai. Kedatangan RP mengaku karena merindukan keluarganya dan ingin bersahur dan berbuka puasa bersama selama Bulan Ramadhan.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta