KH Chriswanto menyayangkan, prilaku yang memecah belah persatuan bangsa itu, tidak hanya ditampakkan oleh elit politik, tapi juga sekelompok masyarakat dengan memanfaatkan kegaduhan di tahun politik, “Kami mengingatkan, memecah belah bangsa dengan merugikan pihak lain demi kepentingan pribadi maupun kelompok bertentangan dengan Pancasila, juga setiap agama yang diyakini bangsa Indonesia,” imbuh KH Chriswanto.
Dengan demikian merawat kebhinekaan merupakan tanggung jawab bersama seluruh bangsa Indonesia. Dengan demikian pesta demokrasi justru makin memperkaya pemikiran untuk membangun Indonesia di masa depan, “Perbedaan pemikiran dalam bingkai persatuan, selalu menghasilkan banyak hal positif untuk bangsa,” ujarnya.
Rakernas LDII, menurut KH Chriswanto insya Allah dibuka oleh Presiden Jokowi dan dihadiri tiga calon presiden tersebut, juga dimanfaatkan DPP LDII untuk menitipkan aspirasi. Agar pembangunan nasional dan penyelesaian masalah kebangsaan bisa berkesinambungan. Terkait hal tersebut, DPP LDII akan memberikan rekomendasi kepada para calon pemimpin negara itu.
Selain itu, LDII dalam Rakernas menegaskan dukungan terhadap solusi damai Palestina dan penghentian kekerasan terhadap rakyat Palestina, “Bangsa Indonesia yang mengalami penjajahan, pendudukan, dan agresi di masa lalu, merasakan benar perasaan rakyat Palestina. Apalagi citra yang dibangun Barat dan Israel terhadap Palestina adalah ekstrimis dan militan. Ini tidak menguntungkan bagi perjuangan Rakyat Palestina,” tegas KH Chriswanto.
Sama halnya rakyat Indonesia setelah memprokalamasikan kemerdekaannya, perlawanan terhadap Belanda dianggap sebagai gerakan ekstrimis, “Ini menjadi perhatian kami, agar sikap antipenjajahan tidak dicap sebagai pelaku kekerasan,” pungkasnya.
Editor : Yuswantoro