Dinas Kesehatan Pastikan Belum Ditemukan Kasus Cacar Monyet di Kabupaten Way Kanan

WAY KANAN, iNewsWayKanan.id - Pemerintah Kabupaten Way Kanan, Lampung melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) memastikan tidak ada masyarakat Kabupaten setempat yang terjangkit wabah penyakit cacar monyet (monkeypox).

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Way Kanan Srikandi melalui Sekretaris Dinas (Sekdin) Iwan Simagona kepada iNewsWayKanan.id melalui pesan whatsapp (WA) hari ini, Selasa (13/11/2023).

Baca Juga

Polisi dan TNI bersama BPBD Way Kanan lakukan Pencarian Pria Tua yang Diduga Hanyut di Kali Tangkas

"Belum ditemukan kasus cacar monyet di Way Kanan," ungkap Sekdin Iwan.

Cacar monyet atau monkeypox merupakan penyakit langka yang disebabkan oleh virus.

Menurut Sekdin Iwan, pihak Dinas Kesehatan Way Kanan sudah melakukan sosialisasi dan himbauan di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Kabupaten setempat perihal wabah penyakit cacar monyet.

"Sudah sosialisasi dan himbauan melalui Puskesmas Puskesmas, supaya jangan kontak dengan orang yang diduga terkena cacar monyet, jangan menyentuh binatang, sumber penular seperti monyet, tupai dan tikus," ujarnya.

Baca Juga

Mau Bikin SKCK di Polres Way Kanan, Ini Syarat dan Ketentuannya

Terakhir Sekdin Iwan berharap dan mengimbau masyarakat Kabupaten Way Kanan untuk selalu waspada terhadap serangga wabah penyakit apapun, khususnya cacar monyet.

"Selalu waspada," katanya singkat.

Foto: infografis Sindonews.com

Dilansir dari Sindonews.com, cacar monyet atau monkeypox merupakan penyakit langka yang disebabkan oleh virus. Penyakit ini memiliki ciri-ciri ruam pada kulit dan gejala mirip flu.

Baca Juga

DPD LDII Way Kanan gelar Audiensi dengan Kapolres AKBP Adanan Mangopang

Cacar monyet menyebar melalui kontak dekat dengan seseorang yang terinfeksi . Cacar monyet sebenarnya jarang terjadi. Namun, jumlah kasusnya belakangan meningkat di Afrika, serta di wilayah yang belum pernah mengalami infeksi ini sebelumnya, termasuk Indonesia.

 Setelah terpapar virus cacar monyet, mungkin diperlukan waktu beberapa hari hingga beberapa minggu sebelum Anda mengalami gejala.

Editor : Yuswantoro