Sebagai implementasi, ia menyebutkan pada bidang kebangsaan Sako SPN bekerja sama dengan Kopassus mengadakan pelatihan bela negara. Sementara bidang keagamaan, mereka memfokuskan pembinaan melalui pendidikan pesantren. Selanjutnya pada bidang kesehatan, mereka bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan membantu vaksinasi Covid-19.
"Di bidang ketahanan pangan, melalui kerja sama dengan Kwarnas, kami melakukan budidaya lele dalam ember, menanam sayuran dalam pot dan menanam tanaman buah-buahan," ungkapnya.
Lebih lanjut ia mengungkapkan gerakan Pramuka sebagai wadah pendidikan karakter juga dituntut agar dapat mengikuti perkembangan zaman dan mampu menangkap fenomena pada era kebebasan berkomunikasi dan komunikasi digital saat ini. "Di bidang teknologi digital kami mengikuti JOTA JOTI atau Jamboree on The Air - Jamboree on The Internet," tutupnya.
Peringatan 10 tahun atau satu dasawarsa diresmikannya Sako SPN, diharapkan menjadi momentum untuk menigkatkan pembinaan generasi muda melalui kegiatan kepramukaan. Mereka disiapkan agar menjadi sumberdaya manusia berkualitas yang dapat menyongsong Indonesia Emas 2045.
Editor : Okta Setiawan