BUJUMBURA, iNewsWayKanan.id - Presiden Burundi Evariste Ndayishimiye menyerukan warganya untuk menghukum kaum gay dengan rajam atau melempari mereka dengan batu.
Burundi termasuk negara Afrika yang menerapkan hukuman keras terhadap pelaku homoseksual yakni dengan pengucilan serta hukuman penjara hingga 2 tahun.
Ndayishimiye menegaskan perilaku homoseksual akan mendatangkan kutukan bagi warganya, termasuk yang tak melakukan. Oleh karena itu, perilaku hubungan sesama jenis harus ditindak tegas.
“Jika Anda ingin mendatangkan kutukan bagi negara ini, terimalah homoseksualitas,” kata Ndayishimiye, dalam dialog dengan jurnalis dan masyarakat, Jumat (5/1/2024), dikutip dari Reuters.
Dia menambahkan homoseksualitas bukan berasal dari Burundi, melainkan tradisi Barat yang diimpor ke negaranya. Untuk menghindari hal itu, Ndayishimiye menyerukan warganya untuk menghukum pelakunya dengan dirajam beramai-ramai.
“Saya bahkan berpikir bahwa orang-orang ini, jika kita dapati mereka di Burundi, lebih baik kita bawa mereka ke stadion lalu lempar dengan batu. Itu tidak berdosa,” katanya.
Pernyataan Ndayishimiye ini memicu kehebohan. Ini merupakan penegasan terbaru bahwa Burundi tak menerima kelompok LGBT. Berbagai tanggapan pun disampaikan terkait pernyataan Ndayishimiye tersebut, termasuk dari Amerika Serikat, yang mengecamnya.
Uganda pada Mei lalu lebih dulu mengesahkan undang-undang (UU) yang menjatuhkan hukuman mati bagi pelanggaran hubungan sesama jenis tertentu serta hukuman penjara yang lama bagi kejahatan serupa lainnya.
Akibatnya, Amerika Serikat memberlakukan serangkaian sanksi termasuk pembatasan perjalanan dan mengeluarkan Uganda dari perjanjian perdagangan bebas tarif. Bank Dunia juga menangguhkan semua pinjaman ke negara Afrika timur tersebut sebagai bentuk protes.
Selain Uganda dan Burundi, beberapa anggota parlemen di Kenya, Sudan Selatan, dan Tanzania, juga mendorong pemerintah memberlakukan UU anti-gay yang sama kerasnya.
Artikel ini sudah terbit di inews.id dengan judul: Heboh Presiden Burundi Serukan Warganya Rajam Kaum Gay Ramai-Ramai
Editor : Yuswantoro