WAY KANAN, iNews.id - Cerita seorang petani sukses asal pulau jawa yang mencari kehidupan di tanah Lampung, yang awalnya dikatakan bodoh karena tanamannya tersebut baru pertama kali di tanam di daerah setempat, yaitu pohon sawit.
Dia memulai berkebun dari nol sampai kini sukses punya puluhan hektar tanah dan kebun sawit. Selasa 31 Mei 2022.
Pria ini bernama lengkap Suyitno, beralamatkan di kampung Beringin Jaya kecamatan Rebang Tangkas. dia berasal dari kota Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur.
Suyitno menceritakan, masuk ke Provinsi Lampung pertama kali di tahun 1986. Pada saat itu masuk ke daerah Lubai, Kampung Tanjung Kurung, kecamatan Kasui.
Dia menuturkan bahwa dia pertama kali berkebun kopi, setelah 12 tahun hasil kebun kopinya tidak ada hasil.
"Setelah 12 tahun tidak ada hasil, dari kebun kopi, kita tahun 2001 mulai menanam sawit pertama kali Ditanjung kurung," terangnya.
Setelah 5 tahun atau ditahun 2006, dia sempat berhenti menanam.
Bibit pertama kali dibeli di Jambi, "beli di Jambi itu, masih beli polong. Tapi sekarang tanaman yang saat itu sudah dibongkar, Kalau sekarang sudah baru dan bibitnya dari Medan," ungkapnya.
Suyitno juga menerangkan, pada saat itu belum ada warga setempat yang menanam pohon sawit.
"Dikira saya orang tolol, alangkah tololnya bikin kebun sawit," katanya.
Alasannya karena di sana mayoritas penduduk setempat menanam pohon kopi dan pohon lada.
Tetapi setelah 5 tahun dari saya menanam, dan menghasilkan, masyarakat setempat sudah mulai mengikuti beliau menanam pohon sawit.
Pertama kali penjualan buah sawit hasil panennya dijual dan dikirim ke daerah Bekri selama dua setengah tahun, sempat ke daerah Kalirejo juga selama dua setengah tahun. serta PT. Aman Jaya yang juga selama dua setengah tahun.
Pada masa itu beliau mengatakan, harga pertama buah sawit hasil panen yang dia jual masih 300 rupiah, harga di areal perkebunan, sedangkan di PT sudah mencapai 500 sampai 600 rupiah pada tahun 2023.
Dirinya juga berpesan buat yang sedang memulai dan mencoba menanam pohon sawit, agar membeli bibit yang bagus kwalitas nya, menurutnya harga mahal tidak menjadi persoalan asal bibitnya bagus.
"Aku pesan buat yang baru mau menanam sawit, jangan cari bibit yang murah"tuturnya.
Suyitno setelah 20 tahun sukses menjadi petani kebun sawit, berharap dan akan terus menanam pohon sawit sampai kapanpun.
"Setelah 20 tahun, saya melihat didaerah saya sekarang sudah 90 persen perkebunan sudah pohon sawit," tutupnya.
Editor : Yuswantoro