Saat ini Problema agama di masyarakat banyak sekali, nantinya bagaimana tugas bapak-bapak polisi ini dapat menyelesaikan masalah tersebut.
Saya didampingi beberapa Pejabat Utama Polda Lampung, apresiasi kepada bapak/ibu sekalian saya sejak awal kerja sama dengan Kemenag, ini sangat strategis kita mempunyai perangkat di tingkat wilayah sampai tingkat desa dan memiliki berbagai agama.
Negara kita ini negara yang sangat besar pemeluk agama bermacam-macam dan suku , model beragama yang paling efektif sudah dicontohkan oleh nabi Muhammad Saw tentang toleransi beragama, jangan sampai intoleran menjadi bagian dari keyakinan yang dimiliki oleh anak-anak kita, saya banyak mendapat keluhan tentang pengemudi terkait pungutan-pungutan liar, tentu nya ini akan menjadi perhatian bagi kami dan akan kami tindak lanjuti sesuai tugas kami sebagai pelindung , pengayom dan pelayanan masyarakat.
Dalam kegiatan tersebut, beberapa warga menyampaikan aspirasinya langsung kepada bapak Kapolda Lampung, salah satunya datang dari Rusdiyanto salah satu penyuluh agama di Lampung tengah, mengatakan, Alhamdulillah terbanggi besar aman, dia memohon keamanan agar ditambah untuk wilayah yang dianggap rawan kamtibmas, seperti Padang Ratu, Gedung Aji, Anak Tuha, dan sebagainya.
Menanggapi hal tersebut, Kapolda Lampung menyampaikan bahwa untuk pengamanan khusus nya diwilayah yang tadi disampaikan akan kami perkuat lagi dengan penambahan personil untuk pengamanan di daerah yang dianggap rawan tersebut.
Sementara itu, Agustoni penyuluh agama Lampung Utara, menyoroti hal yang terkait dengan pembuatan SIM harus ada uang psikologi, dan masih ada pungutan-pungutan lainnya dan di Samsat antrinya panjang seolah-olah Polri ini mempersulit masyarakat, Agustoni menanyakan solusi terkait hal tersebut.
Dalam permasalahan tersebut, dijawab oleh Kapolda menyampaikan terimakasih atas laporan yang diberikan dan akan dijadikan evaluasi agar
Pelayanan masyarakat dilakukan secara transparan dan tidak ada pungli dalam pengurusan SIM.
Dalam kesempatan tersebut, Direktur Reserse Kriminal umum Kombes Pol Reynold EP Hutagalung mengatakan, bapak Kapolda ini sangat atensi kepada tugas kepolisian dalam hal preemtif dan preventif lebih baik pencegahan daripada penegakan hukum.
"Di Lampung ini sudah menghilangkan Nomenklatur kata-kata begal karena identik begal itu dengan Lampung kita mau Lampung ini aman dan nyaman bukan hanya masyarakat Lampung tetapi bagi mereka yang hadir dan melintas di wilayah Lampung," jelas Reynold.
Oleh karena itu kita jangan mensosialisasikan kata begal tapi bukan menampik adanya peristiwa perbuatan pidana, mungkin ini dapat catatan khusus bagi bapak Wadir binmas supaya bisa bersinergi sampai tingkat kecamatan agar bapak/ibu melakukan penyuluhan bisa merasa aman.
"Bila bapak/ibu mengetahui ada nya tindak pidana segera laporkan ke polsek-polsek terdekat," pungkasnya.
Editor : Yuswantoro
Artikel Terkait