“Dari waktu ke waktu selalu hadir wajah-wajah baru. Malam ini juga turut hadir sahabat-sahabat dari DKL, Teater Satu, KoBer, Kelompok Studi Klasika, saudara saudara kita mahasiswa dari Patani, Sastrawan Lampung Isbedi Setiawan ZS, Udo Z Karsi, Arman Az, dan utusan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung dan Kota Bandar Lampung, sesuatu yang keren. Sayangnya, justru pihak Rektorat Unila sendiri tak menampakkan batang hidungnya. Saya berharap kepada teman-teman yang merasa jadi bagian dari gerakan ini untuk terus istiqomah, demi kemajuan Lampung ke depannya.
Mursalin (Gelar Raja Dermawan) anggota DPRD Lampung Timur, yang juga alumni UKMBS Unila, memberikan apresiasi tinggi kepada lembaga DPD RI yang menginisiasi penyusunan UU Pelestarian Bahasa Daerah.
"Jika usul inisiatif DPD RI ini bisa segera terwujud, tentu sungguh sangat bagi pelestarian dan pengembangan bahasa daerah ke depan, tak terkecuali bahasa Lampung," ujarnya.
Mursalin juga berharap, Senator Bustami juga bisa mendorong lahirnya Peraturan Daerah yang mewajibkan bagi setiap calon Bupati, Walikota, dan juga Gubernur di Lampung, jika dia bukan orang Lampung asli, untuk diLampungkan dulu sehingga siapapun yang nanti terpilih, dia adalah orang Lampung.
"Terobosan ini mesti dilakukan sebagai upaya menjaga marwah dan bagian dari pembudayaan dan pelestarian Budaya Lampung. Damon Mak kham sapa lagi, Mak ganta kemeda lagi," ujar Mursalin dengan logat khas Lampungnya.
Beragam tanggapan dari peserta diskusi terus mengalir, saling melengkapi, yang intinya menyampaikan keresahan dan kegalauan akan nasib budaya Lampung ke depan, sambil terus berharap ada langkah langkah konkrit dan solutif tentang bagaimana Budaya Lampung mampu jadi tuan rumah dinegerinya sendiri.
Untuk melakukan upaya ini tentu membutuhkan sinergitas, kolaborasi dan kerjasama seluruh pemangku kepentingan, tak terkecuali kaum muda Milenial. Dalam era yang serba digital ini, justru gaya dan model yang dilakukan oleh kaum Milenial terbukti dahsyat. Perlu tangan tangan kreatif model Bima dan Pandawara untuk pembangunan Budaya Lampung ke depan.
Editor : Yuswantoro
Artikel Terkait