Pria yang juga merupakan seorang mubaligh atau juru dakwah LDII tersebut rupanya pernah mengenyam pendidikan di Malaysia. Ia bercerita persiapannya dalam mengikuti program FSJ. “Salah satu persyaratan admnistrasi dalam program FSJ ini harus memiliki sertifikat Bahasa Jerman. Untuk itu, saya mulai mendalami bahasa Jerman di sela-sela jadwal ngajar ngaji hingga mencapai level B1 dalam ujian Bahasa Jerman. Selanjutnya melampirkan curriculum vitae dan motivation letter yang sudah dibuat,” kata Danil.
Menurutnya, Jerman itu termasuk negara yang terbuka terhadap pendatang baru atau warga asing. “Selain itu pendidikan, budaya dan etos kerjanya juga bagus, seperti mampu memanajemen serta menghargai waktu. Kemudian bekerja secara tim, dan sebagainya,” imbuhnya.
Saat ini, Danil telah hampir tiga bulan tinggal di negara Jerman dan tergabung dalam komunitas AMDACH (Association Muslim in Deutschland Österreich Schweiz). Ia menuturkan tinggal di negara dengan minoritas muslim merupakan sebuah tantangan tersendiri. Apalagi mengenai waktu sholat.
“Namun begitu, saya bersyukur masih diberi kelancaran oleh Allah SWT untuk tetap beribadah serta mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitar,” ujar Danil.
Editor : Yuswantoro
Artikel Terkait