Ketiga, tetap memberikan penekanan implementasi nilai-nilai Pancasila sebagai falsafah Indonesia dalam pembelajaran kepada anak didik.
Keempat, konsisten memperjuangkan peningkatan kesejahteraan guru dan hadir sebagai wadah yang memperjuangkan hak-hak para guru di Indonesia.
Kelima, selalu “belajar” akan hal-hal baru, karena guru harus menjadi sosok yang memberi inspirasi bagi anak didik.
Keenam, para pengurus IGTKI harus mampu menjadi inspirasi bagi anggotanya, sehingga mendapat kepercayaan dan dukungan sebagai wadah perjuangan para guru taman kanak-kanak di Indonesia.
“Terakhir, IGTKI bersama PGRI sebagai organisasi profesi harus mampu melakukan sinergi dan komunikasi yang intensif dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah dan organisasi profesi lainnya, untuk bersama-sama berjuang demi guru dan dunia pendidikan di Indonesia,” ujar Bustami Zainudin.
Sebagai anggota aktif PGRI, Bustami mengapresiasi peran IGTKI PGRI. Sebab, kata Bustami, mendidik generasi bangsa selalu dimulai dari membangun pondasi karakter.
“Karena bangsa yang besar, adalah bangsa yang generasi penerusnya memiliki karakter positif,” ujar Bustami.
Menurut Wakil Bupati dan Bupati Way Kanan 2005-2015 ini, pendidikan karakter yang meliputi budaya dan perilaku positif memang seharusnya dikenalkan sejak anak usia dini di Taman Kanak-Kanak (TK).
Karena di situlah anak mulai dikenalkan dengan budaya antre, sopan santun, disiplin waktu, akhlak dasar dan rasa saling mengasihi serta kebiasaan berbagi dengan sesama.
Editor : Yuswantoro