1. Kondisi pernapasan
Merokok dan vaping mengiritasi saluran udara dan paru-paru, yang dapat menyebabkan beberapa kondisi kesehatan, seperti asma, bronkitis kronis, dan empisema. Sebuah penelitian pada tahun 2020 menunjukkan bahwa pengguna vape saat ini memiliki peluang 40% lebih besar terkena penyakit pernapasan dibandingkan mereka yang tidak menggunakan rokok elektrik atau merokok.
Produk vape tertentu juga diketahui mengandung diacetyl atau bahan kimia yang digunakan untuk menambahkan rasa mentega pada cairan vape. Diacetyl terkait sendiri dapat menyebabkan paru-paru popcorn atau suatu kondisi yang menyebabkan jaringan parut permanen pada saluran pernapasan.
2. Penyakit jantung
Merokok ada hubungannya dengan tekanan darah tinggi, detak jantung, dan memburuknya fungsi kardiovaskular secara umum. Faktor-faktor ini, dan ribuan bahan kimia berbahaya dalam rokok dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Laporan Organisasi Kesehatan Dunia pada tahun 2020 mencatat bahwa 20% kematian terkait penyakit jantung terkait dengan merokok. Sementara itu, dampak vaping terhadap kesehatan jantung masih belum jelas, namun penelitian mengaitkannya dengan peningkatan serupa pada tekanan darah dan detak jantung.
Sebuah studi pada tahun 2022 membandingkan hasil tes stres olahraga pada orang yang melakukan vape, merokok, dan mereka yang tidak melakukan vape atau merokok. Orang-orang dalam kelompok vaping secara konsisten memiliki kinerja yang lebih buruk dibandingkan kelompok kontrol.
3. Kanker
CDC mencatat bahwa orang yang merokok memiliki kemungkinan 30 kali lebih besar terkena dan meninggal akibat kanker paru-paru dibandingkan mereka yang tidak merokok. Penelitian juga mengaitkan merokok dengan peningkatan risiko kanker usus besar, tenggorokan, payudara, dan kanker lainnya.
Editor : Yuswantoro