get app
inews
Aa Read Next : Ikut Penjaringan PAN, Bung Iqbal Tegaskan Keseriusan Membangun Bandar Lampung

Dikunjungi Siti Atikoh, Begini Curahan Hati Pedagang di Pasar Tempel Way Bandar Lampung

Rabu, 10 Januari 2024 | 13:57 WIB
header img
Sejumlah pedagang di Pasar Tempel Way Dadi di Sukarame, Kota Bandar Lampung, Lampung, pada Rabu (10/1) mendadak antusias atas kedatangan Siti Atikoh. Foto: wiwie heryani

BANDAR LAMPUNG, iNewsWaykanan.id - Sejumlah pedagang di Pasar Tempel Way Dadi di Sukarame, Kota Bandar Lampung, Lampung, pada Rabu (10/1) mendadak antusias atas kedatangan Siti Atikoh.

Mereka berlomba-lomba berteriak memanggil Siti Atikoh. Bahkan, beberapa dagangan mereka tampak luder diborong oleh Siti Atikoh, yang kemudian dibagi-bagi untuk masyarakat sekitar yang tengah berbelanja di pasar tersebut.

Salah satunya Siti Hamidah. Ibu asli Lampung ini mengaku senang bisa dikunjungi Siti Atikoh, sehingga ia bersama pedagang lain di pasar tersebut bisa mengungkapkan keluh kesahnya. 

“Kami senang, bu Atikoh sejauh ini satu-satunya pasangan capres yang mau blusukan ke pasar melihat perkembangan komoditas harga,” ujarnya.

“Kami berharap jika ibu Siti Atikoh bisa menjadi ibu negara. Yang terbaik pokoknya untuk Ganjar-Mahfud,” imbuhnya.

Begitu juga dengan Dahlia. Pedagang satu ini juga mengaku senang bisa bertemu dan berbincang langsung dengan Siti Atikoh.

“Luar biasa senang saya. Tadi saya pikir siapa, ternyata istrinya Pak Ganjar. Bu Siti Atikoh memang sudah cocok jadi ibu negara,” tuturnya. 

Sebagai informasi, Siti Atikoh Suprianti blusukan ke Pasar Tempel Way Dadi di Sukarame untuk mengecek harga kebutuhan pokok. 

Adapun, Atikoh ke lokasi setelah eks wartawan itu berolahraga bersama ratusan kader partai pengusung dan sukarelawan paslon 3 Ganjar dan Mahfud MD di kompleks Stadion Sumpah Pemuda, Kedaton,  Kota Bandar Lampung, Lampung, Rabu.

Atikoh saat tiba langsung memborong sayuran yang dijual pedagang di area depan. Barang pokok itu kemudian dibagikan oleh ibunda Muhammad Zinedine Alam Ganjar ke warga sekitar.

Atikoh kemudian menanyakan harga tempe dan tahu kepada para pedagang, termasuk mencari informasi soal biaya kedelai.

Dia melanjutkan blusukan dengan bertemu dengan pedagang kue, cabai, dan sayur untuk mencari tahu harga komoditas tersebut.

Atikoh mengaku menyerap aspirasi selama berada di pasar seperti sulitnya ibu pengojek tradisional yang kesulitan memakai aplikasi antar jemput.

"Tadi kami sudah koordinasi dengan teman-teman yang ada di Lampung untuk memberikan pelatihan untuk bagaimana mereka bisa beralih ke teknologi, hambatannya dimana," kata dia.

"Mungkin memang terkadang kalau yang usianya sudah tidak terlalu muda itu untuk belajar teknologi itu memang agak memerlukan waktu," kata Atikoh.

Dia selama di pasar juga mendengar aspirasi soal harga kebutuhan pokok seperti beras yang ternyata masih terjangkau.

"Kemudian terkait dengan harga-harga di Lampung, menurut saya, relatif terjangkau, seperti beras itu Rp14 ribu, itu kemudian sayur-sayuran ini harganya agak rendah, lagi agak turun karena lagi banyak panen. Kalau yang komoditas yang lain relatif stabil," kata Atikoh.*

Editor : Vitrianda Hilba Siregar

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut