get app
inews
Aa Text
Read Next : Polisi dan TNI bersama BPBD Way Kanan lakukan Pencarian Pria Tua yang Diduga Hanyut di Kali Tangkas

Ketum DPP LDII: Milenial dan Generasi Z Lebih Pikirkan Lingkungan Ketimbang Politik

Selasa, 23 Januari 2024 | 15:25 WIB
header img
Ketum DPP LDII: Milenial dan Generasi Z Lebih Pikirkan Lingkungan Ketimbang Politik, Foto: LDII

JAKARTA, iNewsWayKanan.id - Bahaya kehancuran lingkungan hidup sudah muncul sejak dini, seperti perubahan cuaca dan kualitas udara yang memburuk. Fenomena tersebut mendapat perhatian utama para generasi muda dunia, yang mengaktualisasikan idealisme lingkungan dengan bergabung ke dalam Partai Hijau. 

“Inilah yang membedakan mereka dengan politisi nasional dan global, mereka sangat perhatian terhadap kerusakan lingkungan. Karena dalam beberapa dekade mendatang, merekalah yang mewarisi bumi. Bukan politisi hari ini,” ungkap Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso. Menurutnya, politisi hanya mementingkan kondisi hari ini atau lima tahun ke depan, tapi generasi milenial dan Z, memikirkan bumi ini hingga satu abad ke depan.

Generasi muda memang seharusnya memikirkan lingkungan hidup, menurut KH Chriswanto kemakmuran masa depan tanpa ditopang lingkungan hidup yang sehat, tiada artinya. Ia membuat analogi sederhana, ketika pemanasan global menggagalkan panen, masyarakat berduit pun tak akan bisa membeli bahan pangan.

Alumni teknik perkapalan Institut Teknologi 10 November Surabaya (ITS) dan Newcastle University itu, mengatakan isu lingkungan hidup menjadi kepentingan bersama karena menyangkut keberlangsungan kehidupan manusia. Terlebih, pemanasan global yang memicu pencairan lapisan gletser kini tengah berlangsung. Dampak hal tersebut menurutnya bisa menjadi bencana besar bagi eksistensi manusia.

“Ini menjadi isu seksi karena sekarang bahkan pada publikasi yang terakhir di mana suhu semakin meningkat, pencairan gletser di kutub utara sudah terjadi,” ungkapnya.

Bahkan ia mengungkapkan Indonesia menjadi satu dari delapan negara di Asia yang terancam tenggelam pada 2050 nanti. Temuan ini diungkap oleh penelitian berjudul “New Elevation Data Triple Estimates of Global Vulnerability To Sea-Level Rise and Coastal Flooding” yang diterbitkan di Nature Communications pada 29 Oktober 2019 lalu.

Editor : Yuswantoro

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut