“Keempat, pembangunan yang berwawasan lingkungan. Pelestarian lingkungan menjadi sangat penting karena generasi muda akan mewarisi Indonesia. Jangan sampai mereka mendapatkan warisan berupa lingkungan yang rusak bisa mengakibatkan kemiskinan natural,” ulasnya.
Indonesia merupakan pemilik hujan tropis terbesar di dunia, menurutnya jangan sampai pujian tersebut tinggal kenangan, akibat pembangunan yang tak berwawasan lingkungan dan mengabaikan Analisis Dampak Lingkungan (Amdal).
Kelima, KH Chriswanto meminta seluruh elemen bangsa bersatu padu dengan menanggalkan paradigma kompetisi, menjadi kolaborasi dan menjauhkan gaya politik komunikasi populis yang memecah belah bangsa, “Antara pemerintah dan oposisi berkolaborasi dengan menjalankan fungsinya. Pemerintah perlu kritikan dan masukan dari oposisi, agar pembangunan tetap pada jalurnya,” ujarnya.
Oposisi penting dalam demokrasi, dan jadi syarat penyeimbang dalam iklim demokratis. Namun ia mengingatkan, oposisi jangan menciptakan drama, asal kritik, apalagi menggunakan komunikasi politik populis yang terbukti memecah belah persatuan bangsa.
Editor : Yuswantoro