“Terdapat beberapa isu strategis yang masih kita akan hadapi Tahun 2024, antara lain Perekonomian Kabupaten Way Kanan masih dalam proses pemulihan dimana pada Tahun 2021 laju pertumbuhan baru mencapai 2,9% sedangkan sebelum Pandemi Covid-19 laju pertumbuhan perekonomian berada diatas 5%," ungkap Adipati.
"Tingkat kemiskinan di Kabupaten Way Kanan meskipun pada Tahun 2022 mencapai 11,76% turun sebesar 1,33% dari Tahun 2021 namun masih berada diatas tingkat kemiskinan rata-rata Provinsi Lampung yaitu sebesar 11,57%," ujarnya.
"Kualitas SDM Way Kanan Tahun 2022 sebesar 68,04 poin masih berada dibawah IPM Provinsi Lampung yaitu sebesar 70,45 point. Kualitas lingkungan hidup perlu terus ditingkatkan yang terlihat dari IKLH baru mencapai 68,22, serta Kualitas Birokrasi juga masih perlu ditingkatkan hal ini masih terlihat dari Indeks Reformasi Birokrasi baru mencapai 51,43 poin," kata Bupati Adipati.
Disampaikan oleh Bupati bahwa Kecamatan Bumi Agung bedasarkan nilai Indeks Desa Membangun (IDM) Tahun 2021 baru mencapai 0,6729 kategori berkembang, meningkat pada Tahun 2022 mencapai 0,7035 kategori berkembang, dimana saat ini terdapat 1 Kampung Mandiri, 3 Kampung Maju, dan 6 Kampung Berkembang. Capaian tersebut dinilai lebih tinggi dari nilai IDM Kabupaten Way Kanan yaitu 0,6912.
“Berbagai upaya yang telah dilakukan Pemda pada Tahun 2022 di Kecamatan Bumi Agung, antara lain Tata Kelola Pemerintahan berupa Dana Desa untuk 10 Kampung," imbuhnya.
"Penanganan Kemiskinan, berupa Perlindungan Sosial meliputi PKH untuk 975 KPM. BPNT untuk 14.199 Penerima, dan Bansos Minyak Goreng untuk 1.750 penerima.
Serta Pemulihan Ekonomi berupa Pelatihan Pembuatan Pakan Mandiri sebanyak 2 kali di Kampung Pisang Baru serta Pembinaan nelayan kecil di Kampung Karangan," lanjut Bupati penerima Penghargaan Manggala Karya Kencana dari Menko Pembangunan Manusia dan Kebudadyaan RI.
Editor : Yuswantoro
Artikel Terkait