Sejak diresmikan pada 24 November 2013, Sako SPN terus berupaya membina generasi muda. Mereka bergerak membina generasi muda lewat kegiatan kepramukaaan. Harapannya, gerakan kepanduan itu dapat menyiapkan sumberdaya manusia profesional religus. Sako SPN memang dirancang menjadi gerakan Pramuka berbasis pondok pesantren, masjid, dan majelis taklim.
Usai satu dasawarsa, Sako SPN telah menjadi satuan komunitas gerakan Pramuka berskala nasional, yang menjadi kepanjangan tangan dari Kwartir Nasional sebagai penyelenggara pendidikan kepramukaan berbasis komunitas.
Sebagai gerakan pramuka yang bernaung di bawah LDII, Ketua Majelis Pembimbing (Mabi) Sako SPN, Edwin Sumiroza mengungkapkan Sako SPN dibentuk sebagai tindak lanjut amanat yang dicetuskan dalam Munas LDII 2011. Pada saat itu, LDII menunjukkan keseriusannya dalam pembinaan generasi muda. Untuk itu, mereka mencanangkan pembentukan satuan komunitas pramuka sebagai wahana LDII dalam membina generasi muda.
Editor : Okta Setiawan
Artikel Terkait