Dia menambahkan homoseksualitas bukan berasal dari Burundi, melainkan tradisi Barat yang diimpor ke negaranya. Untuk menghindari hal itu, Ndayishimiye menyerukan warganya untuk menghukum pelakunya dengan dirajam beramai-ramai.
“Saya bahkan berpikir bahwa orang-orang ini, jika kita dapati mereka di Burundi, lebih baik kita bawa mereka ke stadion lalu lempar dengan batu. Itu tidak berdosa,” katanya.
Pernyataan Ndayishimiye ini memicu kehebohan. Ini merupakan penegasan terbaru bahwa Burundi tak menerima kelompok LGBT. Berbagai tanggapan pun disampaikan terkait pernyataan Ndayishimiye tersebut, termasuk dari Amerika Serikat, yang mengecamnya.
Editor : Yuswantoro
Artikel Terkait