"Jadi kedua korban ini dilecehkan sejak SD dan kini sudah duduk di bangku SMP. Ya, kami masih mendalami kemungkinan ada korban lain dalam perkara ini," tutur Rosali.
Lebih lanjut, Iptu Rosali mengungkapkan modus operandi yang digunakan pelaku. AS diduga melancarkan aksi bejatnya dengan mengiming-imingi kedua korbannya sejumlah uang atau membelikan barang. "Terkadang korban diberi uang seratus ribu setiap kali pelaku melampiaskan nafsunya, dan pernah juga korban diakui dibelikan baju oleh pelaku," kata dia.
Mengenai apakah perbuatan asusila ini disertai dengan ancaman, Rosali menyatakan pihaknya masih terus melakukan pendalaman. “Iya, ada dugaan dia mengajak dan mengancam korban, tapi ini masih kami dalami," ucapnya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait