get app
inews
Aa Text
Read Next : Timnas Indonesia Lolos ke 16 Besar Piala Asia untuk Pertama Kali dalam Sejarah

Travel Blogger Ceritakan Keseruan Wisata Alam di Way Kanan

Senin, 27 Juni 2022 | 13:15 WIB
header img
Warna batu yang berlapis-lapis itu juga jadi salah satu kelebihan Putri Malu. Tampak seperti granit yang dibungkus oleh tanaman atau mungkin rumput yang menempel dan tumbuh di sana sini. (Foto: Dok. Annie Nugraha)

Menuju Desa Jukuh Batu

Setelah sempat 2 malam menginap di Gedung Batin, pagi itu backpack kami pun kembali penuh sesak dengan peralatan lenong khas perempuan.  Bukan karena diusir atau tereleminasi kalah voting via SMS, tapi nyatanya saya, Rien, Dian, dan Ika (Alm) akan diboyong ke rumah lain di pusat kota, milik salah seorang teman.

Tapi sebelum kami berpindah tidur dari rumah kayu ratusan tahun ke rumah berdinding batu, dua petualangan asyik sudah menanti kami.  Pertama, berkunjung ke Desa Bali Sadhar, tempat berkumpulnya warga Way Kanan keturunan Bali. Kedua, menikmati perjuangan menjadi seorang Trail Biker untuk bertemu dengan air terjun cantik di Desa Jukuh Batu.

Jadi ketika kami berkendara dari Gedung Batin menuju Desa Jukuh Batu, saya kembali mengangkat ingatan akan cerita-cerita mengenai air terjun Putri Malu dari Katerina yang sudah lebih dulu ke sana di tahun 2016 bersama rekan-rekan blogger lainnya.  

Satu yang selalu terngiang-ngiang adalah naik motor trail hampir 1 jam, melewati kebun kopi, hutan, dan medan jalanan yang menantang.  

Saya, terus terang, sempat gentar memikirkan harus naik motor tinggi menjulang yang cerewet dan rajin merepet itu (baca: berisik). Untuk duduk di boncengan belakang aja, butuh effort yang tidak sedikit.  Belum lagi posisi orang yang dibonceng sedikit condong kedepan.  Butuh keseimbangan yang mumpuni.  Sementara saya termasuk jarang sekali naik motor.

Naik kendaraan jenis ini kan setali tiga uang dengan naik mobil four-wheels-drive, off-road.  Dengan bobot sarat lemak dan usia berjumlah banyak, kesimpulan terakhir setelah beberapa kali off-road adalah encok.  Dan sembuhnya si encok itu harus dengan jeritan selama 2 jam karena diurut mbak-mbak langganan.

Tapi demi sebuah pengalaman yang unforgettable dan menantang, kenapa enggak kan?

Editor : A. Natalis Sapta Aji

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut